Sukses

Pemilik iPhone Masuk Kategori Orang Kaya, Ini Penjelasannya

Sampel sebuah riset di AS membuktikan, pemilik iPhone termasuk dalam individu berpenghasilan tinggi. Ini penjelasannya.

Liputan6.com, Washington DC - Sepertinya, dewasa ini, telah banyak orang memiliki iPhone --terkecuali mereka yang lebih memilih Android atau merk ponsel startup yang tak kalah keren.

Bagaimanapun, jika Anda cukup beruntung memiliki iPhone (yang baru, bukan bekas atau yang memiliki layar rusak), maka, salah satu studi mengatakan bahwa Anda masuk dalam kategori orang kaya.

Penelitian yang dilakukan pada 2016 dan dipublikasikan oleh National Bureau of Economic Research, Amerika Serikat tahun ini menemukan bahwa 69,1 persen pemilik iPhone termasuk dalam individu berpenghasilan tinggi. Demikian seperti dikutip dari The Independent's Indy 100, Senin (9/7/2018).

Menurut penulis riset tersebut, Marianne Bertrand dan Emir Kamenica, kesimpulan itu dicapai dengan merujuk pada beberapa faktor beragam.

"Kami mengukur jarak budaya antara dua kelompok sampel sebagai kemampuan untuk mengkategorikan mereka berdasarkan pada faktor berikut: (1) konsumsi media, (2) perilaku konsumen, (3) penggunaan waktu, atau (4) sikap sosial," kata Bertrand dan Kamenica dalam naskah penelitiannya.

"Mengetahui apakah seseorang memiliki iPad atau iPhone dan sejauh mana mereka menggunakannya pada 2016 memungkinkan kita untuk memprediksi dengan akurat apakah orang tersebut berada di kelompok berpenghasilan tinggi atau rendah."

"Dan 69,1 persen dari sampel penelitian yang memiliki iPhone, berada di kelompok berpenghasilan tinggi," tambahnya.

Bertrand dan Kamenica menjelaskan, sepanjang tahun penelitian (2016), tidak ada merk yang mampu memprediksi dengan akurat tingginya tingkat penghasilan seseorang selain Apple iPhone.

"Jika Anda kebetulan memiliki iPhone, itu akan menunjukkan bahwa Anda berpotensi berada di kelompok pendapatan tinggi untuk rumah tangga Anda," jelas Bertrand dan Kamenica.

Kendati demikian, penelitian Bertrand dan Kamenica tidak mendetail model iPhone apa yang masuk dalam spektrum kesimpulan penelitian mereka.

Sementara itu, tak dijelaskan apakah kesimpulan penelitian Bertrand dan Kamenica dapat berlaku di luar AS, misalnya di negara berkembang yang rakyatnya banyak memiliki iPhone, seperti di Indonesia atau lain-lain.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Benda Sebagai Indikator Kemakmuran Finansial

Bagian yang paling menarik dari penelitian di atas adalah bagaimana kepemilikan individu atas sebuah benda yang populer pada masanya, menjadi indikator untuk mengatikan status kemakmuran finansial yang bersangkutan.

Selain riset yang dilakukan oleh Bertrand dan Kamenica yang berfoku pada Apple iPhone, penelitian lain di masa lalu juga pernah melakukan hal serupa.

Pada tahun 2004, membeli mobil baru atau memiliki komputer Anda sendiri adalah tanda terbesar bahwa Anda kaya.

Sedangkan pada tahun 1992, salah satu indikator seseorang disebut kaya adalah apabila ia memiliki mesin pencuci piring otomatis, mesin penjawab telepon otomatis, atau membeli setoples saus mustar merk Greu Poupon Dijon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.