Sukses

Pemimpin Oposisi Anti-Putin dan Ratusan Pendukungnya Ditangkap Saat Unjuk Rasa

Alexei Navalny, pemimpin opsosi Rusia anti-Putin ditangkap bersama rekannya, Nikolai Lyaskin, menyusul demonstrasi di Moskow.

Liputan6.com, Moskow - Pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia, Alexei Navalny, bersama ratusan pendukungnya, ditangkap dan ditahan pada Sabtu lalu. Penangkapan terjadi ketika mereka melakukan demonstrasi jalanan di Moskow dan mendalangi aksi di 90 kota lain di Rusia.

Aksi itu dilakukan untuk memprotes pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden untuk masa jabatan keempat.

Beberapa menit setelah kedatangan Navalny di sebuah demonstrasi di tengah Kota Moskow, ia ditangkap bersama rekannya, Nikolai Lyaskin.

Dikutip dari VOAIndonesia pada Minggu (6/5/2018) polisi anti huru-hara yang menggunakan pentungan, dan orang-orang yang mengenakan seragam tradisional pasukan Kosak, berulang kali masuk ke kerumunan demonstran anti-Vladimir Putin yang kebanyakan berusia muda untuk melakukan penangkapan.

Kelompok pemantau independen OVD-Info memperkirakan, 1.300 orang ditahan polisi di seluruh negara itu, karena dianggap sebagai partisipan aksi protes "tanpa izin" yang mendemo pelantikan Vladimir Putin kembali jadi presiden.

Hampir separuh penahanan terjadi di ibu kota Moskow saja, kata OVD-Info.

Beberapa jam sebelum kemunculannya, Navalny yang dilarang ikut dalam pemilihan presiden, berada di sebuah lokasi rahasia untuk menghindari penangkapan sebelum dia mencapai lokasi protes di alun-alun Pushkinskaya.

Pemimpin oposisi anti-Vladimir Putin itu diseret ke sebuah van oleh lima orang polisi, sementara para pengunjuk rasa meneriakkan "Rusia tanpa Putin" dan "Gulingkan Kaisar." Navalny kemudian dituduh menghasut demonstrasi yang tidak sah.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Demonstrasi di Seluruh Rusia, Protes Pelantikan Putin

Para demonstran mengadakan protes di seluruh Rusia menentang pelantikan pekan depan Vladimir Putin untuk masa jabatan ke-4 sebagai presiden Rusia.

Protes hari Sabtu yang bertemakan "ia bukan kaisar kita" dipelopori oleh lawan Putin yang paling terkemuka, Alexei Navalny, pejuang anti-korupsi.

Laporan berita dan tulisan dalam media sosial mengatakan, protes telah mendatangkan ratusan atau lebih orang di paling sedikit 10 kota besar di Timur Jauh dan Siberia. Ada laporan beberapa orang ditangkap polisi, tetapi jumlah semua yang ditangkap belum diberitakan.

Demonstrasi yang lebih besar diperkirakan sore hari ini di Moskow, dimana pemrotes hendak mengadakan pawai tanpa izin di salah satu jalan besar ibukota, dan di St. Petersburg.

Putin akan dilantik hari Senin untuk masa jabatan enam tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.