Sukses

Geger WNI Disuruh Lepas Jilbab di Italia, Ini Kata Dubes RI

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukan mahasiswa Indonesia yang dipaksa melepaskan jilbabnya di Italia.

Liputan6.com, Roma - Mahasiwa Indonesia, Aghnia Adzkia diduga mengalami perlakuan kurang baik di Italia. Perempuan yang ingin kembali ke London untuk melanjutkan kuliahnya dipaksa melepaskan jilbabnya di Bandara Roma.

Dugaan pemaksaan tersebut dilakukan Petugas Bandara di Roma. Aghnia berada di Ibukota Italia dalam rangka menghabiskan waktu liburnya. Tindakan ini pun menjadi viral di media sosial.

Dari keterangan yang disampaikan melalui facebook pribadinya, Agnia sempat menolak melepaskan jilbabnya. Pasalnya, dia melihat tidak ada peraturan seseorang harus membuka tutup kepala saat diperkisa.

"Kenapa saya harus melepas jilbab?," kata dia, mengulangi pertanyaannya pada petugas. "Mereka menjawab, untuk alasan keamanan. Akan tetapi saya tidak siap untuk memercayai mereka kecuali mereka memperlihatkan undang-undang atau memperlihatkan dokumen legal kepada saya sebagai bukti berkas itu memberikan otoritas pada mereka untuk melihat apa yang berada di balik jilbab saya," ucap Aghnia dalam facebooknya.

"Untuk memastikan, mereka meminta saya mengikuti seorang wanita ke sebuah kamar khusus untuk melihat jilbab saya. Tetapi bagi saya, ini bukan sekadar saya ingin memperlihatkan kepala/rambut saya atau tidak (meskipun di depan seorang wanita). Ini di luar itu: Itu soal martabat manusia dan hak-haknya. Untuk alasan apa hingga mereka meminta saya melepas jilbab saya?," sambung dia.

Menanggapi kejadian yang menimpa Aghnia, Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani mengatakan, itu merupakan standar keamanan yang diterapkan di Italia. Bukan tindakan diskriminatif terhadap agama tertentu.

"Hal itu bukan sesuatu yang diskriminatif, namun standar umum di Italia. Tidak hanya di Bandara Roma, tapi di bandara lain juga di seluruh Italia," sebut Esti di Warung Daun, Kamis (13/4/2017).

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri ini menambahkan, agar kejadian seperti ini tak terulang, WNI yang ingin pergi ke Italia diharapkan untuk memahami standar keamanan di negara tersebut.

"Kalau di Italia, jelas harus membuka semua barang yang menutupi wajah dan kepala, semisal kacamata, topi, dan juga hijab. Hal itu adalah lumrah," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.