Liputan6.com, Kabul: Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai lembaga swadaya masyarakat dan organisasi internasional, membanjiri Afghanistan dengan bantuan kemanusiaan. Secara rutin, ratusan kepala keluarga diberi paket bantuan khusus berupa kebutuhan pangan, sandang, dan obat-obatan. Namun, ternyata tidak semua warga yang berada di bawah garis prasejahtera itu mendapatkan bantuan. Kantor berita Reuters baru-baru ini melaporkan, di Kota Kabul saja, ratusan anak terlewatkan oleh bantuan kemanusiaan tersebut.
Seorang anak yang tidak beruntung itu di antaranya Mohammad Azam yang masih berusia delapan tahun. Hingga kini, Azam mengaku belum pernah menerima sedikit pun bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga kemanusiaan internasional itu.
Bagi mereka yang beruntung, bisa mendapatkan paket bantuan berupa selimut. Sedangkan mereka yang kurang beruntung, di antaranya kelompok anak-anak berusia tujuh tahun ke bawah, harus berusaha sendiri menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Di antaranya dengan memunguti bongkahan batubara untuk digunakan sebagai bahan bakar di musim dingin yang seringkali mencapai suhu di bawah nol derajat Celcius.(ZAQ/Nlg)
Seorang anak yang tidak beruntung itu di antaranya Mohammad Azam yang masih berusia delapan tahun. Hingga kini, Azam mengaku belum pernah menerima sedikit pun bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga kemanusiaan internasional itu.
Bagi mereka yang beruntung, bisa mendapatkan paket bantuan berupa selimut. Sedangkan mereka yang kurang beruntung, di antaranya kelompok anak-anak berusia tujuh tahun ke bawah, harus berusaha sendiri menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Di antaranya dengan memunguti bongkahan batubara untuk digunakan sebagai bahan bakar di musim dingin yang seringkali mencapai suhu di bawah nol derajat Celcius.(ZAQ/Nlg)