Sukses

Ilmuwan Ciptakan Robot Keren yang Bisa Menukik seperti Kelelawar

Sebuah robot dirancang berbentuk dan berfungsi seperti kelelawar sesungguhnya.

Liputan6.com, Urbana-Champaign - Para ilmuwan berhasil menciptakan robot yang menyambar, mengepak, dan menukik serupa hewan yang ditirunya. Robot tersebut mendapat inspirasi dari keluwesan dan kegesitan kelelawar.

Sejumlah insinyur berhasil mengembangkan robot otonom dengan keterampilan yang sama. Hasil karya tim itu, salah satunya, diharapkan bisa membantu survei bangunan.

Dikutip dari New Scientist, Jumat (3/2/2017), sudah ada robot yang diciptakan menggunakan inspirasi dari serangga dan burung. Namun, kelelawar memberikan tantangan tersendiri karena kerangka yang rumit dan pola terbang yang tidak teratur.

Alireza Ramezani, anggota tim peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign, mengatakan, "Kelelawar memiliki morfologi tubuh yang kompleks dibandingkan burung atau serangga. Sayap mereka memiliki banyak sendi."

Robot dengan panggilan kesayangan Bat Bot itu memiliki sayap yang merupakan versi sederhana dari sayap kelelawar sungguhan. Sayap kelelawar memilki 40 sendi untuk menyesuaikan bentuk selagi terbang, tapi meniru semua sendi itu akan membuat ukuran robotnya terlalu besar.

Karena itu, Bat Bot hanya memiliki struktur sayap dengan sembilan sendi yang memungkinkannya menggerakkan masing-masing sayap ke beberapa arah. Sendi-sendi dibuat dari serat karbon yang ringan, dipadu dengan selaput ultratipis berbahan silikon untuk meniru kulit sayap yang mampu melar.

Selaput seperti itu memungkinkan Bat Bot mengubah bentuk sayap sambil tetap membentang permukaan terbang. Kemampuan demikian unik pada kelelawar.

Menurut Ramezani, tidak ada bahan lain yang sedemikian mirip dengan kulit kelelawar. "Jika kita membungkus kerangka dengan bahan melar lain, ia akan kaku dan tidak bisa mengubah bentuknya," ia menjelaskan.

Robot lengkap berbobot 93 gram dan dikendalikan menggunakan motor kecil di tulang belakangnya. Dibenamkan pula sensor yang mengukur sudut sendi-sendi untuk membantu menyesuaikan posisi sayap sambil terbang.

Kelelawar sesungguhnya memiliki jejaring organ sensor di sekujur kulit mereka. Menurut para peneliti, sistem itulah yang memberikan informasi tentang aliran udara di atas sayap mereka.

Dalam beberapa tes, Bat Bot melakukan belokan tajam dan menukik serupa dengan yang dilakukan kelelawar ketika mengejar mangsanya.

Keluwesan luar biasa pada sayap kelelawar memberi inspirasi generasi baru kendaraan udara yang lincah, demikian menurut Bharathram Ganapathisubramani dari University of Southampton di Inggris.

Drone yang terilhami kelelawar juga tidak terlalu gampang terdorong angin, imbuhnya.

Ramezani membayangkan versi Bat Bot di masa depan dipakai untuk pemantauan situs konstruksi dan memperingatkan pekerja tentang bahaya yang menjelang. Namun, para peneliti masih harus mencari cara agar robot mereka mendarat dengan aman.

Setelah itu, barulah disebar di lokasi berbeda untuk menghemat energi dan menambah waktu terbang.

Simak aksi Bat Bot dalam tayangan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.