Sukses

Melania Trump: Donald Trump Akan Jadi Presiden AS yang Hebat

Melania Trump, juga menyinggung soal cyber bullying dalam kampanye yang diadakan 3 November di Pennsylvania.

Liputan6.com, Berwyn - Melania Trump, istri Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump mengadakan kampanye pada 3 November waktu setempat. Hanya beberapa hari sebelum Pilpres AS digelar.

"Saya besar di sebuah kota kecil di Slovenia, dekat dengan sungai dan hutan yang indah," kenang Melania saat memberikan pidatonya di Berwyn, Pennsylvania.

"Itu merupakan masa kecil yang indah. Orang tua saya sangat menakjubkan. Tentu saja kami tahu tentang tempat luar biasa ini, yang disebut Amerika," imbuh dia.

Dalam kesempatan tersebut, Melania juga mengatakan bahwa Mantan Presiden AS Ronald Reagan adalah inspirasinya ketika berusia 10 tahun.

"Meski di negara kecil, ia merupakan inspirasi sesungguhnya bagi saya," kata Melania.

Perempuan kelahiran 26 April 1970 itu juga menyebut bahwa suaminya, Donald Trump, telah membuat gerakan yang membuat orang merasa diterima, terinspirasi, dan terlibat.

"Ia akan menjadi presiden yang luar biasa bagi Amerika Serikat," tutur Melania yang menggambarkan bahwa suaminya sangat kecewa setiap kali ada pabrik tutup dan frustrasi ketika orangtua harus bekerja dengan jarak jauh setiap pagi.

"Kecintaan kami dengan negeri ini merupakan sesuatu yang kami bagi ketika saya bertemu Donald," ujar dia.

Melania pun tak lupa menyoroti bahwa meskipun dirinya seorang imigran, namun ia telah melalui proses visa selama 10 tahun, kartu hijau, dan tes sebelum akhirnya menjadi warga negara AS.

Kepada ABC News pada pekan lalu, Melania mengatakan dirinya relatif absen dari kampanye karena ia memprioritaskan merawat anaknya, Barron Trump.

Ketika Donald Trump mengungkapkan bahwa istrinya akan memberikan dua atau tiga pidato penting, Melania tampak terkejut dan tertawa.

"Dia menakjubkan ketika berbicara," ujar Trump. "Dia luar biasa. Dan itu bukan apa yang dia lakukan. Dan saya pikir itu menjadi pidato besar, pidato penting," imbuh dia.

Donald Trump dan sang istri Melania di atas panggung Konvensi Partai Republik (Straits Times)

Dalam pidatonya, Melania juga berbicara tentang keinginannya untuk mengatasi cyber bullying pada anak-anak dan remaja ketika dirinya menjadi first lady.

"Ini adalah hal yang tak baik ketika seorang gadis berusia 12 tahun atau anak yang diganggu di tempat bermainnya; benar-benar tak dapat diterima ketika dilakukan oleh seseorang yang bersembunyi tanpa nama di internet," ujar Melania.

Dikutip dari Independent, Jumat (4/11/2016), Melania juga bersikeras akan menjadi pembela bagi perempuan dan anak-anak.

"Apakah kita ingin negara yang menghormati perempuan dan memberikan kesempatan yang sama? Ya," ujarnya.

Dalam kampanye itu, Melania ditemani oleh Karen Pence, istri dari cawapres Donald Trump, Mike Pence.

Karen mengatakan bahwa Melania merupakan pribadi yang kuat. "Dia akan menjadi first lady Amerika berikutnya yang hebat," ujar Karen.

"Saya tahu Amerika akan jatuh cinta dengannya, sama seperti ia mencintai orang-orang Amerika," imbuh Karen.

Ketika Partai Republik menyelenggarakan konvensi di Ohio pada 19 Juli lalu, Melania yang turut berpidato dalam acara itu menjadi pusat perhatian. Mantan model itu diduga menjiplak isi pidato Ibu Negara AS, Michelle Obama dalam konvensi Partai Demokrat pada 2008.

Selang dua hari setelah kehebohan itu terjadi, penulis naskah yang bekerja untuk Donald Trump mengidentifikasikan dirinya sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas hebohnya dugaan penjiplakan pidato Melania Trump saat konvensi Partai Republik. Ia juga menyampaikan pengunduran dirinya.

Dalam pernyataanya itu, Meredith McIver mengaku telah memasukkan kalimat dari pidato Michelle Obama pada 2008 ke pidato Melania.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini