Sukses

Trump: Kebijakan Luar Negeri Hillary Justru Picu Perang Dunia III

Larangan itu justru akan membuat konflik antara AS dengan Rusia yang bisa merembet ke negara lain dan akhirnya Perang Dunia III.

Liputan6.com, Miami - Kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump lagi-lagi mengomentari negatif lawannya dari Demokrat, Hillary Clinton.

Kali ini, miliarder nyentrik itu mengatakan, rencana kebijakan luar negeri yang diajukan Hillary --kalau ia jadi presiden AS-- justru akan memicu Perang Dunia III pecah.

Trump mengatakan, seharusnya AS fokus untuk mengalahkan ISIS daripada mengurusi Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk lengser dari jabatannya.

Dikutip dari BBC, Rabu (26/10/2016), Hillary mengajukan rencana kebijakan luar negeri berupa zona larangan terbang di Suriah. Bagi sebagian orang, larangan ini justru akan membuat konflik antara AS dengan Rusia.

Trump juga mengkritik rekan sesama Republikan untuk tidak bersatu mendukung dirinya.

"Jika partai kita bersatu, kita tak akan kalah dari Hillary," ujar Trump kepada Reuters di Trump National Doral golf resort di Miami, Florida.

Trump mengkritik keras kebijakan Hillary yang justru akan membawa kiamat di Suriah.

"Kita akan berakhir dengan Perang Dunia III jika mendengar saran dari Hillary Clinton," kata Trump.

"Kebijakannya tidak hanya melawan Suriah, tapi juga Suriah, Rusia dan Iran," ungkapnya.

"Rusia adalah negara nuklir demikian pula AS, jadi jangan main-main," lanjut penguasaha properti itu.

Trump juga mengkritik Hillary, akibat dari pernyataannya yang sinis terhadap Rusia, mantan menlu itu tak bisa lagi berbicara dengan Presiden Vladimir Putin.

"Bagaimana ia bisa membuka percakapan lagi dengan seorang pria yang ia sebut setan, jika nanti ia terpilih jadi presiden AS?"

Trump memperingatkan konfrontasi AS dengan Rusia yang semakin panas membuat kongres dan militer AS gerah.

Komandan Joint Chiefs Marine Jenderal Joseph Dunford mengatakan kepada anggota kongres , 'zona larangan terbang' di Suriah justru ciptakan perang dengan Rusia.

"Sekarang ini, bagi kami mengontrol wilayah udara di Suriah justru membawa perang melawan Suriah dan Rusia," kata Jenderal Dunford di depan Senate Arms Service Committe.

"Ini adalah keputusan penting yang jelas saya tidak akan ambil," lanjutnya.

Pada debat pamungkas di Nevada pada 20 Oktober lalu, Hillary menggarisbawahi kebijakan itu.

"Zona larangan terbang bisa menyelamatkan banyak nyawa dan mengakhiri konflik," kata Hillary di atas panggung.

Namun, kontradiktif dengan pidatonya di depan para petinggi Wall Street dan Goldman Sachs pada tahun 2013, Hillary Clinton mengatakan, "zona larangan terbang akan menewaskan banyak warga Suriah," menurut transkrip yang dibocorkan oleh WikiLeaks. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.