Sukses

Gara-Gara Bom Turki, 2 Pelajar Indonesia Tertahan di Stasiun

Kota Istanbul diterjang teror bom di bandara yang menyebabkan setidaknya 36 orang jadi korban jiwa.

Liputan6.com, Istanbul - Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia Turki, Azwir Nazar, mengatakan kondisi di negara tersebut mulai berangsur-angsur normal. Sebelumnya, Kota Istanbul diterjang teror bom yang menyebabkan setidaknya 36 orang jadi korban jiwa.

Dijelaskan Azwir, bandara udara di kota tersebut yang sempat ditutup sudah dibuka kembali. Tak hanya itu, beberapa transportasi umum juga telah berjalan.

"Kondisi Bandara Istanbul sudah kembali normal. Metro bawah tanah dan kendaraan umum maupun taksi sudah normal kembali sejak Subuh tadi (waktu Istanbul) sekitar 7-8 jam setelah kejadian," ucap Azwir kepada Liputan6.com, Rabu (29/6/2016).

Azwir menambahkan, dua pelajar Indonesia yang mengalami penundaan penerbangan akibat penutupan bandara, menurut kabar terakhir yang diterima, telah berada di bandara.

"Dua pelajar Indonesia yang sempat tertahan tadi malam di Stasiun Yeni Bosna sekarang sedang di bandara. Keduanya mengantre tiket untuk penjadwalan ulang pesawat Turkish Airlines.

Seorang WNI yang bekerja di Jerman, dia menambahkan, saat kejadian dilaporkan sedang transit di Istanbul menuju Indonesia dan bertahan beberapa jam dalam pesawat.

Pada Selasa, 28 Juni 2016 malam, di tengah bulan suci Ramadan, aksi teror terjadi di Bandara Ataturk di Istanbul, Turki.

Jumlah korban jiwa terus bertambah. Data teranyar CNN yang diperoleh dari Perdana Menteri Turki menyebut, 36 orang meninggal dunia dan 147 lainnya terluka.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.