Sukses

8-5-1932: 'Puasa' 21 Hari Mahatma Gandhi Lawan Penindasan

Mahatma Gandhi tetap bersikeras untuk tidak makan selama 21 hari meski semakin lama kondisinya makin melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 84 tahun lalu, Mahatma Gandhi, tokoh revolusi India yang dikenal melawan penindasan tanpa kekerasan, melakukan aksi mogok makannya yang pertama. Ia puasa hingga 21 hari demi melawan penindasan Inggris yang kala itu menjajah India.

Gandhi yang merupakan mantan pengacara tersebut menegaskan bahwa mogok makannya itu lebih kepada aksi spiritual 'pembersihan diri', di samping protes politik terhadap penjajah.

Mahatma Gandhi tetap bersikeras untuk tidak makan selama 21 hari meski semakin lama kondisinya makin melemah, dan sudah diperingatkan dokter bahwa kesehatannya terancam dan tak akan bisa bertahan.

Aksi Gandhi ini dilakukan untuk menolak sejumlah kebijakan Pemerintahan Kolonial Inggris yang dianggap semakin membuat rakyat India sengsara. Juga aturan pemilihan umum yang sangat jauh dari demokratis.

Puasa 21 hari ini berhasil dilaluinya, kendati belum ada perubahan yang signifikan untuk rakyat India. Empat bulan kemudian, pada September, Gandhi kembali melakukan aksi mogok makan.

Gandhi yang mengenakan sehelai kain penutup badan sebagai solidaritas untuk kaum miskin ini puasa hingga 6 hari, hingga membuatnya hampir meninggal. Tuntutan ia adalah meminta Inggris mencabut Undang-Undang Komunitas yang dianggap tak adil.

Mahatma Gandhi dikenal lewat 4 prinsip perdamaiannya. Yakni Bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual), Satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta), Swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan Ahimsa (tanpa kekerasan terhadap semua makhluk).

Gandhi yang lahir pada 2 Oktober 1869 ini merupakan putra seorang pejabat pemerintah India. Sejak kecil, ia telah menerima ajaran perdamaian anti-kekerasan dari ibunya.

Ajaran pertama yang didapat Gandhi adalah ajaran Jainisme -- agama di India yang menjunjung tinggi moral dan antikekerasan.

Meski semasa sekolah bukanlah murid yang menonjol, Gandhi mendapat kesempatan untuk belajar ilmu hukum di Inggris pada 1888. Sekembalinya ke India, Gandhi remaja sempat menganggur. Tak lama, ia menjadi pekerja kontrak 1 tahun di Afrika Selatan.

Sejak saat itu, di Afrika Selatan, Gandhi mulai unjuk gigi, berkarya, menyebarkan perdamaian dan memperjuangkan nasib etnis India. Kemudian pada 1914, Gandhi kembali ke India dan mendukung Inggris dalam Perang Dunia I.

Namun pada 1919, Gandhi berubah haluan dan memperkenalkan ajaran 'satyagraha' untuk memprotes draf wajib militer terhadap India. Ketika itu, ratusan ribu orang mendukung ajarannya. Hingga pada akhirnya, pada 1920, pria yang dijuluki 'The Father of the Indian Nation' itu menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan India.

Lewat 4 prinsip perdamaiannya, Mahatma Gandhi berhasil menjadi inspirasi dunia. Metode persuasif Gandhi bahkan mengilhami para pemimpin pergerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, termasuk mendiang Martin Luther King Jr di Amerika Serikat.

Sementara pada tanggal yang sama tahun 1886, Dr. John Styth Pemberton menciptakan sejenis minuman berkarbonat yang kelak dinamakan "Coca-Cola". Lalu 8 Mei 1828 merupakan hari lahir Henry Dunant, pendiri Palang Merah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini