Sukses

Alasan 'Nyeleneh' untuk Mangkir Kerja

Survei online oleh situs pencarian kerja terbesar di AS, memperlihatkan karyawan bolos untuk bersama keluarga atau teman.

Liputan6.com, Chicago - Segala alasan diajukan karyawan atau karyawati ketika mangkir dari tempat kerja-- dan tak jarang dari mereka menggunakan dalih yang dianggap nyeleneh.

Menurut survei anual oleh CarreerBuilder, situs pencarian kerja terbesar di AS yang dikutip oleh USA Today pada 16 Oktober 2015,  mengungkapkan 38% karyawan di negara Paman Sam tersebut menggunakan alasan yang masuk akal untuk tidak masuk kerja.

Persentase angka karyawan bolos sekarang ini lebih tinggi daripada hasil survey setahun sebelumnya-- dengan perhitungan sekitar 28 %.

Ada sejumlah peserta survei yang memberikan alasan jelas, seperti 27% peserta survey yang mengatakan memiliki janji dengan dokter.

Namun, sejumlah peserta mengungkapkan alasan yang berbeda dan tidak masuk di akal. Sebesar 26% mengatakan mereka perlu bersantai, 21% mengatakan mereka harus mengganti kekurangan jam tidur, sementara 12% lainnya menyebutkan cuaca buru sebagai alasan.

Berikut ini adalah 10 alasan paling aneh menurut survey tersebut:

  1. Karyawan mengaku neneknya meracuninya dengan daging olahan.
  2. Karyawan tersangkut di bawah tempat tidur.
  3. Karyawan mengalami patah lengan sewaktu mencoba mengambil roti lapis yang jatuh.
  4. Karyawan mengatakan bahwa alam semesta ini memintanya untuk cuti satu hari.
  5. Istri karyawan memergokinya sedang selingkuh sehingga karyawan harus menghabiskan waktu seharian untuk mengambil barang-barangnya dari tempat sampah.
  6. Karyawan tidak sengaja mencolok matanya selagi menyisir rambut.
  7. Karyawan mengatakan bahwa istrinya mencuci seluruh pakaian dalamnya.
  8. Karyawan mengatakan bahwa makanannya yang dimasaknya untuk berbagi di kantor ternyata tidak terlalu enak.
  9. Karyawati harus pergi ke pantai karena dokternya mengatakan ia memerlukan lebih banyak vitamin D.
  10. Karyawati mengatakan bahwa kucingnya terjebak di dalam dasbor mobilnya.

Sementara itu bulan yang paling banyak dimanfaatkan untuk bolos adalah Desember (20%), Januari (15%), dan Februari (14%)-- sesuai dengan hasil pada survei CareerBuilder pada tahun lalu.

Kurang dari 10% karyawan pura-pura sakit di masa liburan akhir tahun, namun 68% berbohong untuk meluangkan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman-teman. Sementara 21% lainnya mengaku bolos untuk berbelanja.

Walaupun sebagian besar perusahaan mengatakan mereka percaya dengan stafnya, sejumlah 67% memeriksa kebenaran alasan mereka. Sementara 49% perusahaan lainnya menelepon ke rumah karyawan yang tidak masuk kerja.

Melalui CareerBuilder, survei anual ini dengan bantuan Harris Poll melibatkan 3.321 karyawan dewasa dan 2.326 manajer SDM. Survey dilakukan online dari 12 Agustus hingga 2 September lalu. Nah, apa alasanmu? (Alx/Rcy)

Baca juga: Air Menyusut, Gereja Berusia 400 Tahun pun Muncul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.