Sukses

Tenda Jemaah Haji Dekat Lokasi Tragedi Mina 'Dibersihkan'

sepanjang malam ambulans terus bolak-balik mentransfer korban luka ke rumah sakit di Mekah selain ke King Abdullah Medical City.

Liputan6.com, Mina - Pascatragedi Mina, personel keamanan mulai membersihkan tenda jemaah di lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk memperbesar ruang, demi mempermudah akses ambulans dan tim Pertahanan Sipil memasuki area musibah.

"Seperti yang Anda lihat, ruang sangat kecil dan kita perlu memfasilitasi transportasi. Kami tidak membersihkan semua tenda para jemaah haji, tetapi beberapa dari mereka memang harus dibersihkan. Kami juga telah menutup daerah untuk memungkinkan ambulans masuk ke dalam lokasi," kata petugas kepada Arab News yang dikutip Jumat (25/9/2015).

"Kecelakaan ini mengerikan, karena ruang di sana sangat terbatas. Namun, situs lain yang dekat dengan Al-Jamarat aman," tambahnya.

Sementara itu, otoritas keamanan di Mina memaksa semua jemaah yang sedang tidur di jalan-jalan menuju Mina untuk menyingkir. Demi kelancaran akses transportasi di lokasi tersebut.

Pada saat yang sama, sepanjang malam ambulans terus bolak-balik mentransfer korban luka ke rumah sakit di Mekah selain ke King Abdullah Medical City.

Sejumlah jemaah yang berada di dekat lokasi tragedi Mina mengaku terkejut setelah melihat jenazah-jenazah bergeletakan. Mereka menggambarkan peristiwa ini sebagai kecelakaan luar biasa.

"Saya tidak ingin mengingat kecelakaan yang berlangsung pada pagi hari ini. Otoritas keamanan langsung menutup semua jalan yang menuju ke lokasi tragedi Mina, dan memaksa kami meninggalkan tempat itu. Banyak jemaah usia lanjut kehilangan nyawa, akibat kerumunan besar orang meninggalkan Jamarat dan menuju Jalan 2014," ucap seorang peziarah Sudan, Salem Abdul Aziz.

"Diperkirakan sejumlah besar jemaah datang ke Jamrat pada waktu yang sama. Aku meninggalkan Jamrat tanpa membuang batu, setelah merasa ada suatu musibah yang akan terjadi," tutur jemaah haji Mesir, Alaa Shahata.

Sementara jemaah lainnya memutuskan untuk menunda ritual terakhir dalam ibadah haji tersebut, guna terjadi insiden serupa.

"Ketika saya datang ke Jamrat, saya diberitahu tentang kecelakaan itu dan disarankan kembali ke tenda. Aku menunda ritual melemparkan batu sampai Kamis larut malam," ungkap jemaah Arab Saudi, Yahia Mahmoud. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.