Sukses

Buron Teroris Paling Dicari FBI Ditangkap

Pria itu diduga sebagai pemasok sejumlah kebutuhan bagi Al-Qaeda dan Al-Shabaab.

Liputan6.com, Jakarta Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) berhasil menangkap seorang pria di Somalia yang ditetapkan sebagai terduga teroris paling dicari. Dia adalah Liban Mohamed, seorang pria asal Virginia yang diduga sebagai pemasok sejumlah kebutuhan bagi Al-Qaeda dan Al-Shabaab.

Selain itu, dia juga dianggap sebagai orang penting yang mengoperasikan Al-Shabaab dan mencoba merekrut anggota baru ke kelompok tersebut.

"Dia merupakan tokoh penting yang diyakini berencana melancarkan serangan di wilayah Amerika Serikat," kata seorang pejabat FBI yang tak disebutkan namanya, seperti dimuat Washington Post, Selasa (3/3/2015).

Pejabat tersebut mengatakan Liban Mohamed saat ini sedang ditahan dan diproses di Somalia. Dia enggan membeberkan apakah tersangka dibawa dan diadili di Amerika Serikat lantaran mengaku tak berwenang untuk membicarakan investigasi lanjutan.

Sementara, juru bicara Kejaksaan Alexandria, Virginia, yang menangani kasus Liban Mohamed belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi.

Liban Mohamed ditetapkan sebagai teroris paling dicari bersama 30 daftar pencarian orang (DPO) lainnya oleh FBI sejak satu bulan lalu. Perburuan terhadap pria 29 tahun tersebut diprioritaskan lantaran dia dianggap mengetahui rahasia negara.

Menurut laporan FBI, Liban Mohamed kabur dari Amerika Serikat pada 2012. Sebelumnya ia bekerja sebagai sopir taksi di kawasan Alexandria, Virginia.

FBI menyebut Liban sebagai "orang dekat" Zachary Chesser, pria Virginia yang telah divonis hukuman penjara selama 25 tahun lantaran mencoba bergabung ke Al-Shabaab dan membuat ancaman kepada seorang kartunis yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
      
Pengacara keluarga Liban, Gadeir Abbas enggan memberikan komentar terkait penangkapan kliennya. Ia sebelumnya mengatakan pihak keluarga tak percaya bila Liban terlibat aksi teroris. Terlebih, Al-Shabaab telah membunuh sejumlah anggota keluarganya. (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini