Sukses

Detik-detik PM Belgia Dilempar Kentang dan Mayonaise

Detik-detik adegan protes 3 orang aktivis menyiram kentang goreng ke PM Belgia, terekam oleh banyak juru kamera.

Liputan6.com, Brussel - Pengunjuk rasa wanita yang dikenal dengan sebutan Liliths berulah. Sasarannya adalah Perdana Menteri (PM) Belgia Charles Michel.

Detik-detik adegan protes 3 aktivis yang berada cukup dekat dengan pria 39 tahun itu, dalam sebuah acara pertemuan yang digelar hari Senin 22 Desember waktu setempat, banyak direkam juru kamera yang hadir di acara tersebut.

Dalam rekaman video yang telah menyebar di YouTube, seperti dikutip dari BBC, tiba-tiba saja ketiga wanita itu menyiram Michel dengan kentang. Sementara yang lain menyemprotnya dengan mayonaise sambil mengumpat.

Mendapati perlakukan seperti itu, Michel yang tengah dalam acara bisnis di Namur -- kota di Belgia -- sama sekali tak terlihat geram atau kesal. Ia malah tersenyum dan tak menghindarinya.

Pak PM malah terlihat kebingungan ke mana ia akan bergerak. Alhasil, bagian depan dan belakang tubuhnya pun terkena cukup banyak saus mayo.

Dalam video tersebut terlihat tak ada adegan kekerasan menanggapi protes tersebut. Para pengawal PM Michel pun tak banyak melakukan perlawanan. Hanya memegang salah satu aktivis wanita, dan yang lainnya membawa PM itu ke ruangan lain.

"Ia (PM Belgia) tidak akan menghukum mereka, juga menolak berkomentar tentang pelanggaran keamanan di sekitar negara yang telah menjadi wilayah utama untuk merekrut jihadis berperang di Suriah," kata juru bicaranya.

Dilansir dari The Gurdian, ketiga aktivis perempuan itu memprotes langkah-langkah penghematan Uni Eropa di acara yang digelar di Kota Namur.

Hal ini dimengerti bahwa para wanita yang melemparkan kentang goreng dan menyemprotkan mayonaise di Charles Michel, termasuk kelompok yang disebut Liliths. Kentang goreng dan mayonaise adalah makanan tradisional di Belgia.

Tak lama setelah itu, PM Michel pun berganti pakaian dan tampil lagi dalam acara tersebut dengan senyum khasnya. Meski beberapa menit sebelumnya terjadi ketegangan di dalam ruangan tersebut. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini