Sukses

Parlemen Filipina Menghentikan Pemakzulan Arroyo

Parlemen Filipina memutuskan untuk menghentikan proses pemakzulan terhadap Presiden Arroyo. Namun, aksi menentang Arroyo masih berlangsung. Mantan Presiden Aquino bersama puluhan ribu orang turun ke jalan.

Liputan6.com, Manila: Parlemen Filipina akhirnya memutuskan untuk menghentikan proses pemakzulan terhadap Presiden Gloria Macapagal Arroyo, Selasa (6/9) di Manila, Filipina. Keputusan ini diambil parlemen setelah dalam pemungutan suara, kubu pro-Arroyo menang 158 berbanding 51.

Dalam pemungutan suara itu, enam anggota parlemen tidak memberikan suaranya dan 21 lainnya tidak hadir. Hasil ini bertentangan dengan apa yang telah diklaim pihak oposisi sebelumnya.

Hasil pemungutan suara tersebut lebih sedikit dari jumlah 79 suara yang diperlukan untuk langsung membawa kasus Arroyo ke Senat untuk disidangkan. Selain itu, keputusan ini sekaligus menguatkan putusan Komisi Hukum Parlemen yang menolak pengajuan pemakzulan.

Begitu hasil pemungutan suara diketahui, anggota parlemen dari oposisi terlihat saling berjabat tangan, meski di antara mereka terlihat ada yang sedih. Sedangkan, Arroyo terlihat gembira dan berterima kasih pada rakyatnya yang tidak mendukung upaya pemakzulan terhadap dirinya.

Arroyo dituduh melakukan kecurangan dalam pemilihan umum serta terlibat tindak pidana korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Tuduhan kecurangan pada pemilihan tahun silam, muncul bulan Juni lalu. Ketika itu, beredar rekaman suara Arroyo yang berbicara dengan salah seorang pejabat Komisi Pemilihan Umum Filipina. Arroyo mengakui pembicaraan itu, tapi dia membantah telah melakukan kecurangan.

Proses pemakzulan di parlemen memang berakhir. Namun, aksi menentang Arroyo masih terus berlangsung. Mantan Presiden Corazon Aquino bersama sekitar 10 ribu orang, turun ke jalan menuntut pengunduran Arroyo. Aksi unjuk rasa ini, berakhir damai [baca: Desakan Pemakzulan Arroyo Kian Gencar].(IAN/Indrasto Indrajaya)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini