Sukses

Bantuan Renovasi Ruang Pijat Bikin Pasutri Disabilitas Netra di Bali Makin Semangat Kerja

Ni Nyoman Ariasih adalah penyandang disabilitas netra yang sehari-hari menggantungkan hidupnya pada hasil pijat.

Liputan6.com, Jakarta Ni Nyoman Ariasih merupakan penyandang disabilitas netra yang sehari-hari menggantungkan hidupnya pada hasil pijat.

Perempuan usia 45 ini tinggal bersama sang suami I Dewa Made Alit (52) yang juga menyandang disabilitas netra. Keduanya adalah tukang pijat yang tinggal di Banjar Sidawa, Desa Tamanbali, Bangli, Bali.

Baru-baru ini, pasutri tersebut tengah bahagia lantaran mendapat bantuan ruang pijat dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kini, ruang pijatnya dilengkapi dipan kayu, kasur busa, sprei, dan lemari plastik.

"Syukur, senang sekali, dapat ruang tempat pijat, dapat dipan pijat baru. Saya berterima kasih banyak kepada Ibu Menteri (Tri Rismaharini)," kata Ariasih mengutip keterangan pers, Rabu (28/12/2022).

Ariasih berkisah, sebelumnya, ruang yang dia gunakan untuk pijat pasien hanya beralaskan tikar lusuh di atas lantai semen.

"Di sini, memang gitu dah berantakan, depannya itu lantainya masih pakai pese (lantai tanpa keramik). Kalau hujan ya gini dah, basah gitu," katanya.

Ruang pijat yang kurang memadai tak jarang membuat pasien hanya mampir sekali dan tak pernah kembali. Kini, selain memiliki ruang pijat baru, mereka juga memiliki dipan kasur serta piranti pijatnya dari Kemensos melalui Sentra "Handayani" di Jakarta. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bangli, Bali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah Nyaman

Kini, ruang pijat Ariasih dan Alit sudah jauh lebih nyaman. Keduanya berharap, dengan kondisi seperti ini para pasien pun banyak yang datang.

"Sekarang udah nyaman. Ya, mudah-mudahan lancar usaha pijat kami. Kalau dulu pasiennya seminggu cuma bisa dapat 2, sekarang, kalau udah gini tempatnya, harapan saya, per hari pengennya dapet 6, atau minimal 4 lah," ucap dia.

Keduanya juga menerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kemensos berupa 2 buah Tongkat Penuntun Adaptif (TPA), 2 buah ponsel akses bagi disabilitas netra, serta pemenuhan hidup layak dan kewirausahaan senilai total Rp23.954.880.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh menteri Sosial Tri Rismaharini.

3 dari 4 halaman

Bentuk Kepedulian

Selain menyerahkan bantuan, Mensos Risma juga sempat berbincang dengan keduanya.

"Banyak sudah punya langganan, Pak, Bu?," kata Risma menanyakan usaha pijat yang telah mereka lakoni sejak tahun 2004.

Risma pun mengamati sekeliling ruangan pijat, memastikan ruangan itu telah siap sepenuhnya digunakan untuk menerima pasien pijat Ariasih dan Alit.

Mensos mengatakan, kedatangannya  dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Klungkung, Bali.

"Ini bentuk kepedulian kita. Jadi, saya ingin mengetuk semua saja untuk peduli kepada lingkungan kita, orang-orang di sekitar kita," kata Mensos.

Lebih lanjut Risma mengatakan, bentuk kepedulian bisa dilakukan dengan berbagai hal. Salah satunya menyebarkan informasi jika menemui orang-orang yang membutuhkan bantuan di sekitarnya.

"Menginformasikan saja sudah merupakan bentuk kepedulian. Mungkin, saat ini, kita tidak butuh bantuan orang lain, tapi kita tidak tahu, suatu saat nanti, kita akan butuh bantuan orang lain. Artinya, kita menggugah rasa kesetiakawanan itu," katanya.

4 dari 4 halaman

Bantuan Pendidikan

Intervensi atau bantuan yang diberikan kepada Ariasih dan Alit sendiri didasarkan atas hasil asesmen jajaran Kemensos. Hasilnya, perlu adanya perbaikan pada tempat usaha pijat mereka.

"Beliaunya pengen ada tempat usaha. Nah, kami bantu tempat untuk pijat karena selama ini di sini, di luar," kata Risma.

Di samping itu, pemerintah juga membantu pendidikan I Dewa Ayu Ratna (18), anak semata wayang pasutri ini. Ia baru lulus SMA tahun ini, Ayu Ratna akan dibantu pendidikannya untuk melanjutkan kuliah oleh Dinas Sosial Kabupaten Bangli.

"Mau dibantu pendidikannya, kuliah di bidang kesehatan. Nanti, kami juga bisa bantu. Selama kuliah, dia bisa tinggal di Sentra kami, di Tabanan, Bali," ucap Risma.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.