Sukses

Fasilitasi Buah Karya Pelajar Disabilitas, Special Education Expo Digelar di Bandung

Special Education Expo digelar di Bandung digelar guna meraih keterampilan peserta dengan (sekolah) kejuruan atau vokasional.

Liputan6.com, Bandung Sejumlah rangkaian acara digelar dalam ajang Special Education Expo selama tiga hari dari 13 - 15 September 2022 di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rangkaian acaranya meliputi Lomba Keterampilan Siswa Nasional (LKSN) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, Pameran Hasil Karya dan Pentas Seni Peserta Didik Berkebutuhan Khusus serta Peluncuran Program Unit Layanan Disabilitas.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saiful Hidayat, target LKSN digelar guna meraih keterampilan peserta dengan (sekolah) kejuruan atau vokasional.

"Nah, salah satu produk dari vokasional itu dipamerkan. Kita coba hasil pembelajaran tersebut dilombakan, tapi ada juga produknya yang dipamerkan," ucap Deden dalam keterangan resminya, ditulis Bandung, Rabu, 14 September 2022.

Deden menjelaskan, Special Education Expo ini untuk memfasilitasi harapan pelajar sekolah luar biasa (SLB) untuk mempromosikan potensi mereka.

Sehingga potensi para pelajar ini dapat ditawarkan kepada berbagai kelompok masyarakat untuk bersaing dengan hasil karya lainnya.

"Kita coba kolaborasi dengan berbagai kalangan untuk melihat bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus punya potensi, berkompetisi, dan berkarya bagi bangsa dan negara. Terutama, untuk dirinya sendiri. Selain itu, agar masyarakat semakin tahu bahwa dengan bersekolah, anak-anak bisa mandiri," ujar Deden.

Deden berharap, melalui kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini, masyarakat semakin peduli terhadap pendidikan khusus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesadaran Menyekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus Meningkat

Deden meyakini saat kesadaran masyarakat tinggi soal pendidikan difabel, maka akan lebih banyak lagi jumlah pelajar yang mendaftarkan diri untuk bersekolah.

"Sehingga, anak-anak kita diberi kesempatan untuk berprestasi dan masyarakat pun semakin sadar menyekolahkan anak-anaknya," ucap Deden.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, menyebutkan yang tadinya pelajar SLB di Jawa Barat pada 2020 hanya 19 ribu orang, pada 2022 ini bertambah pesat menjadi 26 ribu.

Peningkatan pelajar SLB Jawa Barat ini sebanyak 7 ribu orang. Itu merupakan jumlah dari kurun waktu dua tahun terakhir.

"Artinya, kesadaran masyarakat dan orang tua akan pentingnya hak disabilitas untuk mengenyam pendidikan berkembang," sebut Dedi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini