Sukses

Karyawan Grab Indonesia yang Diduga Hina Penyandang Tuli Dibebastugaskan

Grab Indonesia kembali mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus interview penyandang disabilitas yang dialami penyandang Tuli Tonanda Putra di akun instagramnya @tonandaputra.

Liputan6.com, Jakarta Grab Indonesia kembali mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus interview penyandang disabilitas yang dialami penyandang Tuli Tonanda Putra di akun instagramnya @tonandaputra.

Dalam pernyataan tersebut, Grab Indonesia menyatakan sedang melakukan investigasi internal terkait kejadian yang dialami oleh salah satu calon mitra Grab di Cakung pada 26 April 2022.

Berdasarkan hasil temuan sementara dalam 24 jam terakhir, Grab Indonesia menyampaikan beberapa hal berikut, dikutip dari laman resmi Grab.com:

1. Grab menemukan terjadinya kesalahan prosedural di lapangan, dan untuk itu menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada beliau atas kejadian yang dialami.

2. Karyawan Grab terkait saat ini telah dibebastugaskan sementara proses investigasi berjalan. Proses investigasi akan diselesaikan paling lambat dalam 3 (tiga) hari ke depan dan hasilnya akan diinformasikan ke publik.

3. Grab telah menghubungi calon mitra tersebut pada tanggal 26 April 2022 untuk menyampaikan permohonan maaf dan permohonan bertemu secara langsung, serta berkoordinasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN). Pihak calon mitra telah menyampaikan kesediaan untuk bertemu dengan perwakilan Grab Indonesia hari ini, 27 April 2022, sebagai bagian dari proses evaluasi dan koreksi kami untuk meningkatkan layanan terhadap mitra Teman Tuli.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

4. Prosedur pendaftaran online untuk mitra penyandang disabilitas berbasis komunitas yang selama ini telah berjalan akan diperbaiki di antaranya dengan:

Meningkatkan publikasi informasi jalur khusus pendaftaran mitra penyandang disabilitas, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan prosedur di lapangan. Melengkapi formulir pendaftaran mitra untuk memastikan pelayanan yang lebih efektif bagi calon mitra penyandang disabilitasKedua hal di atas akan diimplementasikan dalam 3 (tiga) hari ke depan

5. Pembaruan prosedur dan pelatihan internal bagi karyawan Grab yang bertugas melayani mitra dan calon mitra penyandang disabilitas, yang akan dilaksanakan bertahap dalam 3 (tiga) bulan ke depan.

6. Melengkapi lokasi rekrutmen calon mitra pengemudi dan UMKM, termasuk Grab Driver Center dengan:

Menambah papan informasi yang memudahkan calon mitra penyandang disabilitas. Menambah jadwal kehadiran penerjemah bahasa isyarat untuk membantu memudahkan proses rekrutmen para calon mitra penyandang disabilitas yang datang ke lokasi rekrutmen GrabSemua hal ini akan diimplementasikan dalam 1 (satu) bulan ke depan

7. Grab meneruskan konsultasi dengan GERKATIN dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dalam pelaksanaan program kemitraaan dengan penyandang disabilitas, termasuk implementasi untuk semua inisiatif perbaikan program di atas.

Dengan program rekrutmen mitra penyandang disabilitas yang telah berjalan selama 5 (lima) tahun, seharusnya kejadian ini dapat dihindari. Kami harus dan akan menjalankan program ini dengan lebih baik, sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan.

Grab selalu menjunjung tinggi profesionalitas yang berlandaskan kemanusiaan di segala aspek operasional kami dan selalu terbuka untuk menerima saran maupun kritik dari semua pihak untuk terus menyempurnakan program ini, demi mewujudkan layanan yang inklusif untuk semua.

3 dari 3 halaman

SURAT TERBUKA untuk Grab Indonesia

Sebelumnya, Tonanda Putra dan istri membuat SURAT TERBUKA untuk Grab Indonesia.

"Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung .. Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..

Tonan mau menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2. Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview.Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.. 😡 malah coba tes lg Dipanggil, bertepuk tangan kencang2, seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli.

Setelah itu malah diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disabilitas Tuli. Ngacoow 🙄 sumpah saya kesel banget..

Tapi suamiku Tonan tidak marah atau tersinggung cuman KECEWA pelayanan nya yang BURUK !!Karena itu dianggap tidak sopan, tidak pantas, menghina dan merendahkan teman2 Tuli seperti ini.

Semoga ini menjadi pelajaran untuk @grabid kedepannya akan lebih baik, bisa memberi AKSES dan fasilitas umum RAMAH Disabilitas.. 🙂

Semoga kakak-kakak onlineku bukan golongan audism yaaa.. Marilah kita bersama-sama, bahu membahu, dan bergandengan tangan, mencapai pembangunan nasional yang inklusif.. #stopaudism

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.