Sukses

Gubernur The Fed: Kripto Tak Akan Geser Dolar AS Sebagai Cadangan Mata Uang Dunia

Gubernur The Fed menyimpulkan bahwa kemungkinan besar perluasan perdagangan di dunia defi hanya akan memperkuat peran dominasi dolar.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Federal Reserve Christopher J. Waller membahas potensi dampak mata uang kripto terhadap dominasi dolar Amerika Serikat, penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC) The Fed, dan pandangannya tentang ETF bitcoin spot yang baru-baru ini disetujui.

Mengutip News.bitcoin, Senin (19/2/2024) Waller menjelaskan bahwa kekhawatiran surutnya dominasi dolar ASberasal dari berbagai faktor, termasuk sanksi terhadap Rusia, disfungsi politik AS, kebangkitan aset digital, upaya Tiongkok untuk mempromosikan yuan, dan potensi fragmentasi geoekonomi yang dapat merugikan peran USD sebagai mata uang cadangan dunia.

"Pergeseran lanskap pembayaran misalnya, pertumbuhan pesat mata uang digital dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS," ungkap Waller.

"Orang sering menduga bahwa mata uang kripto seperti bitcoin dapat menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia," ia menyoroti. Waller kemudian menjelaskan alasannya tidak melihat dominasi dolar AS akan segera terjadi.

"Sebagian besar perdagangan dalam keuangan terdesentralisasi (defi) melibatkan perdagangan menggunakan stablecoin, yang menghubungkan nilainya satu per satu dengan dolar AS. Sekitar 99% kapitalisasi pasar stablecoin terkait dengan dolar AS, artinya bahwa aset kripto secara de facto diperdagangkan dalam dolar AS," jelasnya.

Gubernur The Fed menyimpulkan bahwa kemungkinan besar perluasan perdagangan di dunia defi hanya akan memperkuat peran dominasi dolar.

Secara keseluruhan, ia menjelaskan: "Saya tidak memperkirakan dolar AS akan kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia dalam waktu dekat, atau bahkan melihat penurunan signifikan dalam keunggulannya dalam perdagangan dan keuangan. Perkembangan terkini yang diperingatkan oleh beberapa orang dapat mengancam status tersebut, setidaknya sejauh ini telah memperkuat status tersebut."

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menyampingkan Peralihan

Menanggapi pertanyaan tentang apakah pandangannya tentang kripto telah berubah sekarang setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui ETF bitcoin spot, Waller menegaskan kembali posisinya dari tahun lalu bahwa kripto, bitcoin, ethereum, atau dogecoin, seperti kartu bisbol baginya.

Dia menekankan kurangnya nilai bawaannya, menyarankan masyarakat untuk tetap membeli dan menyimpannya dengan harapan orang lain akan membayar lebih di masa mendatang.

"Saya tidak terlalu peduli jika orang ingin memiliki kartu bisbol perdagangan ETF. Saya tidak peduli jika mereka ingin memiliki kripto perdagangan ETF. Yang tidak saya inginkan adalah bank atau beberapa portofolio dana pensiun memiliki banyak aset ini sebagai aset utama dalam portofolionya karena alasan keamanan dan kesehatan," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Microstrategy: Bitcoin Aset Investasi Terpopuler di Dunia

Ketua eksekutif Microstrategy, Michael Saylor menilai Bitcoin sebagai aset investasi paling populer di dunia.

Sebagai informasi, Microstrategy sekarang memiliki 190,000 BTC dan mengklaim sebagai perusahaan pengembangan Bitcoin pertama di dunia.

Mengutip News.bitcoin, Jumat (16/2/2024) Saylor menjelaskan alasannya melihat Bitcoin sebagai aset investasi paling populer di dunia. Dia mengatakan, hal itu salah satunya terlihat darj kinerja harga aset kripto tersebut.

"Saya pikir sebagian besar dari hal ini merupakan indikasi popularitas bitcoin sebagai kelas aset,” kata Saylor.

"(Bitcoin) ini tergolong baru, digital, global, unik, dan tidak berkorelasi dengan aset berisiko tradisional karena tidak berdampak pada negara, mata uang, perusahaan, hasil triwulanan, siklus produk, pesaing – tidak terhadap cuaca, tidak untuk berperang, bukan untuk basis karyawan atau rantai pasokan," jelasnya.

"Sehingga menjadikannya sebagai tambahan alami pada portofolio investor yang bertanggung jawab. Ada 10 tahun permintaan terpendam yang telah ditunggu-tunggu oleh orang-orang untuk ETF )spot bitcoin) ini dan akhirnya investor arus utama dapat mengakses bitcoin, dan saya pikir itulah yang mendorong lonjakan modal di kelas aset," ujar ketua eksekutif Microstrategy.

Saylor kemudian mengomentari peluncuran ETF bitcoin spot.

"Awalnya, ada penyeimbangan kembali ketika orang-orang memindahkan modal antara pasar berjangka, dan para penambang, serta Strategi Mikro dan ETF," paparnya.

"Menurut saya aset (Bitcoin) telah menemukan pijakannya dan sekarang orang-orang mulai menyadari bahwa terdapat 10 kali lebih banyak permintaan Bitcoin yang masuk melalui ETF ini dibandingkan dengan pasokan yang berasal dari penjual alami yang merupakan para penambang," imbuh Saylor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini