Sukses

Ini Faktor Sejumlah Perusahaan Masuk Metaverse

Chief of Sales and Marketing Grup WIR, Gupta Sitorus menjelaskan alasan sejumlah perusahaan besar masuk metaverse.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini banyak perusahaan dari berbagai sektor mulai menjajaki metaverse. Tak hanya perusahaan global, perusahaan lokal kini juga sudah mulai berencana memasuki dunia virtual ini. 

Terkait banyaknya perusahaan besar yang mulai masuk ke Metaverse, Chief of Sales and Marketing Grup WIR, Gupta Sitorus menjelaskan hal ini terkait ada tuntutan dari pengguna internet. 

"Internet dari masa ke masa terus berubah. Kita yang lahir tahun 80an menyaksikan internet lahir, namanya Web1, sifatnya masih satu arah. Namun banyak tuntutan dari pengguna untuk ada ruang interaksi, maka muncul media sosial atau Web2," ujar Gupta pada acara Media Gathering, Selasa (10/1/2023).

Gupta menambahkan, pengguna internet yang lebih muda menginginkan teknologi dan pengalaman lebih imersif, perusahaan besar pun harus mulai memasuki Web3.

"Ke depan trennya seperti itu, brand harus punya kehadiran Web3 untuk mengikuti pasarnya," lanjut Gupta. 

Adapun menurut Gupta, teknologi metaverse sangat relevan untuk berbagai sektor, karena metaverse harus inklusif dan dapat dimanfaatkan semua sektor. 

"Grup WIR sudah berkolaborasi dengan berbagai sektor, mulai dari edukasi hingga pemerintahan. Semua sektor punya kesempatan dan ketertarikan yang sama untuk metaverse. Namun, ada beberapa sektor yang punya ketertarikan lebih dalam pada metaverse," tuturnya. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Eiger Mulai Jajaki Metaverse

Salah satu merek lokal Indonesia, Eiger menjalin kerja sama dengan Grup WIR untuk mulai memasuki ranah Web3. Nantinya Eiger dan Grup WIR akan jadi perwakilan Indonesia dalam side event World Economic Forum (WEF) 2023. 

Marketing General Manager Eiger, Riadi Suwarno mengatakan, kerja sama dengan Grup WIR menjadi langkah Eiger dalam menyambut Web3. 

"Eiger berangkat dari O2O yaitu Offline to Online. Bermula dari dua alat mesin jahit, kita saat ini sudah menjajaki pengalaman digital dari toko offline ke marketplace online," jelas Riadi.

Riadi mengungkapkan nantinya pada Indonesia Pavilion di Davos, Eiger akan menampilkan demo untuk pembukaan ritel fisik pertama di Interlaken, Swiss. 

"Dengan WIR, kita akan eksplor dan kita juga menyambut Web3. Nanti itu yang akan kita lakukan di Davos sama-sama," pungkas Riadi.

Ini bukan kali pertama Eiger menjajaki ranah digital. General Manager Digital Experience Eiger, Jason Edward Wusyang mengungkapkan secara internal, Eiger mulai menjajaki tren ke depan salah satunya Web3. 

"Kita harus tetap relevan dengan customer dan member. Tujuan kita ke depan bisa menggabungkan teknologi dengan member kita. Untuk kerja sama dengan Grup WIR, kita masih pada tahap pertama yang nanti akan kita lakukan di Davos," ungkap Jason. 

Eiger juga menilai tren ke depan untuk para Gen z akan ke arah Web3. Pada Mei 2022 Eiger telah mengeluarkan NFT pertama sebagai langkah awal memasuki ranah Web3. 

"Ini menjadi langkah awal Eiger, kita dan WIR bisa berkolaborasi memasuki metaverse. Ini 2 hingga 3 tahun ke depan tren teknologi akan masuk ke metaverse, maka kita bisa menjalin berbagai kerja sama dengan WIR," pungkas Jason.

 

3 dari 4 halaman

Grup WIR dan Eiger Wakili Indonesia di World Economic Forum 2023

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (Grup WIR) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, kembali berkesempatan mengisi side event World Economic Forum 2023 (WEF). 

Ini kali keempat Grup WIR menjadi perwakilan Indonesia untuk mengisi Indonesia Pavilion di Davos. Tak sendirian, kali ini Grup WIR bakal menjalin kerja sama dengan merek pakaian, PT Eigerindo Multi Produk industri atau Eiger. 

Chief of Sales and Marketing Grup WIR, Gupta Sitorus mengatakan akan membawa kasus penggunaan baru dalam side event WEF 2023 di Davos.

"Kita akan membawa use case baru dengan prinsip-prinsip yang sudah kita lakukan. Bagaimana kita bisa menampilkan tentang Indonesia di WEF 2023 dengan pengalaman yang lebih imersif," kata Gupta dalam media Gathering, Selasa (10/1/2023). 

Gupta menambahkan, dengan teknologi yang kali ini dibawa Grup WIR diharapkan bisa memberikan kontribusi pada Indonesia dan memberikan pengalaman pavilion Indonesia di WEF 2023 lebih imersif.

"Tahun ini kita diberikan kesempatan untuk menunjukkan berbagai teknologi. Kita dulu hanya bisa membawa 1 sampai 2 teknologi, sekarang kita bisa bawa sampai 5 teknologi," ujar Gupta. 

Model yang Dibawa Grup WIR ke Davos

Gupta mengungkapkan saat ini belum bisa memberikan gambaran jelas terkait model apa yang bakal dipamerkan di Davos. 

"Secara spesifik kita belum bisa membeberkan karena sebagai surprise. Namun, kita akan bawa avatar dari tokoh di Indonesia. Tokohnya kita juga belum bisa kita informasikan. Pengunjung juga nantinya bisa berinteraksi menggunakan teknologi Augmented Reality (AR)," ungkap Gupta.

 

 

4 dari 4 halaman

Kolaborasi

Kolaborasi dengan Eiger

Terkait kerja sama yang dilakukan antara Grup WIR dan Eiger, Gupta menuturkan bangga bisa berkolaborasi dengan brand asal Indonesia. 

"Bicara soal teknologi, VR dan AR sudah banyak diadopsi berbagai sektor ritel dan fashion. Kita dan Eiger ingin menjajaki teknologi yang dimiliki WIR dengan ekosistem yang ada di Eiger," tutur Gupta. 

Marketing General Manager Eiger, Riadi Suwarno mengatakan kerja sama dengan Grup WIR menjadi langkah Eiger dalam menyambut Web3. 

"Eiger berangkat dari O2O yaitu Offline to Online. Bermula dari dua alat mesin jahit, kita saat ini sudah menjajaki pengalaman digital dari toko offline ke marketplace online," jelas Riadi.

 Riadi mengungkapkan nantinya pada Indonesia Pavilion di Davos, Eiger akan menampilkan demo untuk pembukaan ritel fisik pertama di Interlaken, Swiss. 

"Dengan WIR, kita akan eksplor dan kita juga menyambut Web3. Nanti itu yang akan kita lakukan di Davos sama-sama," pungkas Riadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.