Sukses

Kenali 7 Perilaku Manipulatif yang Sering Tak Disadari

Manipulasi merupakan tindakan yang tidak etis dan biasanya dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara mengontrol orang lain.

Diperbarui 04 Jun 2025, 19:03 WIB Diterbitkan 04 Jun 2025, 19:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pernah merasa dikendalikan secara halus oleh orang lain tanpa sadar? Hati-hati, bisa jadi Anda sedang jadi korban manipulasi. Perilaku manipulatif bisa terjadi dalam berbagai hubungan—baik dengan teman, pasangan, keluarga, bahkan rekan kerja.

Manipulasi merupakan tindakan yang tidak etis dan biasanya dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara mengontrol orang lain. Masalahnya, perilaku ini sering disamarkan dengan cara yang sulit dikenali.

Oleh karena itu, ketahui jenis perilaku manipulatif yang patut diwaspadai, seperti melansir dari Psychcentral, Rabu (4/6/2025).

1. Berbohong

Kebohongan juga bagian dari manipulasi. Pelaku sering berbohong untuk menutupi kesalahan, menghindari tanggung jawab, atau mengatur situasi sesuai keinginannya.

Bahkan, dalam beberapa kasus ekstrem, berbohong terus-menerus (disebut mythomania) bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental.

2. Love Bombing

Ini adalah ketika seseorang memberi perhatian berlebihan di awal hubungan—menghujani dengan pujian, hadiah dan waktu. Meski awalnya terasa menyenangkan, ini bisa menjadi cara untuk membuatmu tergantung secara emosional.

Jika seseorang terlihat terlalu "sempurna" di awal hubungan, waspadai kemungkinan love bombing.

 

2 dari 4 halaman

3. Melibatkan Orang Ketiga

Pelaku manipulatif kadang membawa orang lain ke dalam konflik pribadi agar mendapat dukungan. Misalnya, saat bertengkar, ia sengaja melibatkan anggota keluarga agar berpihak padanya.

Dengan cara ini, pelaku bisa menghindari tanggung jawab dan memutarbalikkan situasi.

4. Sanjungan Berlebihan

Tidak semua pujian itu tulus. Saat seseorang terus-menerus menyanjung demi mendapatkan sesuatu, itulah bentuk manipulasi yang disebut sanjungan palsu. Contohnya, seorang karyawan yang terlalu memuji atasannya agar dipromosikan.

Berbeda dengan pujian yang tulus, sanjungan ini punya "udang di balik batu."

 

3 dari 4 halaman

5. Menyandera dengan Rasa Bersalah

Kalimat seperti “Kalau bukan karena aku, kamu nggak akan sukses” adalah bentuk manipulasi yang membuat Anda merasa berutang budi. Pelaku memanfaatkan rasa bersalah agar Anda menurut keinginannya.

Manipulasi ini bisa sangat halus, tapi dampaknya besar karena membuat korban merasa harus membalas budi terus-menerus.

6. Gaslighting

Gaslighting adalah cara manipulatif yang membuat seseorang meragukan pikirannya sendiri. Istilah ini berasal dari drama Gas Light yang diadaptasi menjadi film pada 1944. Dalam film itu, seorang suami memanipulasi istrinya hingga ia merasa kehilangan kendali atas kenyataan.

Pelaku gaslighting biasanya menyangkal pengalaman korban, membuat mereka merasa bingung dan bersalah. Akibatnya, korban mulai mempertanyakan diri sendiri.

 

4 dari 4 halaman

7. Silent Treatment

Diam bukan selalu emas. Saat seseorang sengaja mendiamkanmu untuk membuatmu merasa bersalah atau takut kehilangan hubungan, ini bisa jadi tanda manipulasi. Menurut konselor Leon Garber, perlakuan ini bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dalam hubungan.

Misalnya, pelaku tidak membalas pesan atau telepon untuk menimbulkan kecemasan. Ini bukan sekadar marah biasa, melainkan bentuk kendali psikologis.