Sukses

Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Efektif Menggunakan Teh, Pentingnya Memilih Jenis yang Tepat

Dalam menghadapi rasa sakit, ketidaknyamanan, atau tekanan, banyak individu mencari kenyamanan dalam menikmati segelas teh. Namun, apakah minum teh bisa memberikan dampak yang menguntungkan bagi sakit kepala atau malah menambah parah?

Liputan6.com, Jakarta Teh dikenal sebagai minuman yang amat populer di seluruh dunia, menduduki peringkat kedua setelah air dalam hal konsumsi. Hal ini bisa disebabkan oleh kemampuannya memberikan manfaat kesehatan yang penting, seperti meredakan gejala flu dan menenangkan pikiran.

Bagi mereka yang mengalami sakit kepala, minum teh mungkin terlihat sebagai solusi yang mudah untuk mengatasi atau bahkan menghilangkan rasa nyeri dan tekanan yang dirasakan.

Namun, hubungan antara teh dan sakit kepala tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat teh dalam menghadapi sakit kepala, serta hubungan lainnya yang diambil dari sumber di health.com (02/04).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Khasiat Tertentu pada Teh dapat Memicu Sakit Kepala

"Beberapa ragam teh, seperti matcha, teh hitam, oolong, Earl Grey, dan variasi lainnya, mengandung zat kafein. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein secara berlebihan bisa memicu timbulnya nyeri kepala," ungkap Mascha Davis, MPH, RDN, seorang penulis serta ahli gizi terdaftar yang berbasis di Los Angeles.

Menurut Davis, mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan, baik melalui teh ataupun minuman lainnya, juga mungkin menimbulkan ketergantungan."Ketidakseimbangan kafein bisa mengganggu pola tidur, yang pada akhirnya mungkin mengakibatkan nyeri kepala," jelas Lisa Andrews, MEd, RD, LD, seorang ahli diet terdaftar dan pemilik Sound Bites Nutrition.

Maka dari itu, ketika berusaha mengatasi nyeri kepala, seseorang mungkin memilih minum teh yang tidak mengandung kafein. Minuman herbal seperti teh mint atau campuran herbal lainnya seringkali jadi pilihan populer karena umumnya tidak berpengaruh pada nyeri kepala.

Meski demikian, ada risiko yang muncul ketika minum teh herbal bersamaan dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Minuman herbal bisa memunculkan interaksi yang tidak diinginkan dengan obat yang pada akhirnya menimbulkan nyeri kepala.

Tidak hanya minuman herbal, tetapi juga komponen dari jenis teh lainnya dapat menjadi pencetus timbulnya nyeri kepala.

3 dari 8 halaman

Bagi Sebagian Orang, Minum Teh Bisa Meringankan Gejala Sakit Kepala

Bagi beberapa individu, mengonsumsi teh mungkin memiliki manfaat dalam mengurangi gejala sakit kepala. Teh memiliki potensi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh yang penting dan meningkatkan hidrasi secara efektif.

Dehidrasi yang ringan bisa menjadi pemicu sakit kepala, oleh karena itu minum teh dapat menjadi solusi yang berguna untuk mengatasi rasa sakit kepala dengan memenuhi kebutuhan cairan harian.

Walaupun kandungan kafein dalam teh dapat menjadi penyebab sakit kepala bagi sebagian orang, namun kafein tersebut juga dapat memberikan efek meredakan bagi sebagian lainnya.

Teh memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu meredakan gejala sakit kepala. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi empat cangkir teh setiap hari selama enam minggu mengalami perbaikan tekanan yang lebih baik.

Khususnya untuk sakit kepala tegang atau tekanan, melakukan praktik relaksasi dan memberikan perhatian terhadap diri sendiri dapat membantu mengurangi gejala yang dirasakan.

4 dari 8 halaman

Jenis Teh yang Cocok untuk Anda

Perbedaan temuan yang saling bertentangan ini menyebabkan para peneliti terus berusaha memahami hubungan antara sakit kepala dan konsumsi teh.

Namun, informasi yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya di jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keterkaitan antara minum teh dan risiko migrain di antara populasi di Eropa.

Oleh karena itu, bagi individu yang memiliki reaksi sensitif terhadap kafein, histamin, tanin, atau bahan lainnya yang terkandung dalam teh, disarankan untuk mengurangi konsumsinya.

Davis merekomendasikan bahwa ada beberapa jenis teh yang mungkin lebih bermanfaat dalam mengurangi gejala sakit kepala daripada yang lainnya.

Dia menyebutkan jenis teh berikut ini:

  • Teh peppermint: Kandungan mentol di dalamnya dapat memberikan efek menenangkan pada otot dan mungkin membantu mengurangi ketegangan pada kepala.
  • Teh jahe: Sifat antiinflamasi jahe mungkin bisa membantu meredakan mual, sehingga berguna untuk mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pada perut.
  • Teh lavender: Lavender diketahui memiliki sifat menenangkan dan menyegarkan yang dapat mengurangi tingkat stres, dengan demikian, mengurangi risiko terjadinya sakit kepala.

Selain itu, minuman teh lainnya yang mungkin memiliki efek meredakan sakit kepala adalah minuman teh yang mengandung kurkumin (senyawa aktif dalam kunyit) atau kamomil. Namun, perlu data tambahan untuk memastikan hubungan tersebut.    

5 dari 8 halaman

Saat Sakit Kepala Apakah Boleh Minum Teh?

Menikmati minuman hangat, seperti teh atau kopi juga dapat membantu mengurangi gejala sakit kepala.

 

6 dari 8 halaman

Apakah Teh Hijau dapat Meredakan Sakit Kepala?

Walaupun manfaat teh hijau dalam meredakan nyeri kepala telah disebutkan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah teh hijau memiliki potensi dalam mencegah migrain bagi seluruh populasi.

 

7 dari 8 halaman

Kenapa Saat Minum Teh Kepala Pusing?

Setelah mengonsumsi teh, dapat timbul sensasi pusing di kepala serta rasa tidak enak pada tubuh, disebabkan oleh beberapa hal seperti kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia), migrain, tekanan darah yang turun, atau kurangnya zat besi dalam darah (anemia defisiensi besi). Tetapi, dari gejala tersebut tidak bisa disimpulkan bahwa Anda menderita diabetes.

 

8 dari 8 halaman

Apa Efek Minum Teh Setiap Hari?

Jika kita sering mengonsumsi minuman es teh manis, ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini