Sukses

Rahasia Kesehatan di Zaman Jawa Kuno, Jejak Obat Batuk dalam Lensa Sejarah

Catatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk dari anak-anak hingga lansia dengan menggunakan ramuan khusus dari tumbuhan herbal dan rempah-rempah lokal. Namun, jagat kesehatan menghadapi masalah serius terkait konsumsi obat batuk, terutama setelah kasus gagal ginjal akut yang terkait dengan penggunaan obat sirup. Dalam konteks ini, masyarakat mencari alternatif pengobatan batuk yang aman, dan Kemenkes menyarankan untuk tidak meresepkan obat cair/sirup sementara waktu.

Liputan6.com, Jakarta Dokumen lama dari Jawa membeberkan pengetahuan turun-temurun dalam bidang pengobatan tradisional, khususnya untuk meredakan penyakit batuk yang dapat menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Metode pengobatan ini diyakini telah digunakan sejak zaman Jawa Kuno, menciptakan ramuan khusus dari tumbuhan herbal dan rempah-rempah lokal yang dikenal memiliki sifat penyembuhan.

Pada 19 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan secara resmi melaporkan 99 kematian yang terkait dengan konsumsi obat sirup. Meskipun hubungan antara obat batuk dan gagal ginjal akut masih dalam tahap penyelidikan, Kemenkes mengambil tindakan tegas dengan menangguhkan penggunaan obat sirup untuk sementara waktu, sambil meminta tenaga kesehatan untuk tidak meresepkannya.

Dalam konteks ini, masyarakat mulai mencari alternatif pengobatan batuk yang lebih aman. Kemenkes menyarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dengan meminta tenaga kesehatan untuk sementara waktu tidak meresepkan obat-obatan berbentuk cair atau sirup.

Oleh karena itu, mungkin saatnya untuk kembali mempertimbangkan kebijakan pengobatan tradisional yang telah menjadi warisan nenek moyang, di mana tanaman herbal dan ramuan alami dapat dijadikan opsi aman bagi penderita batuk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Penyakit Batuk

Batuk merupakan respons alamiah tubuh terhadap iritasi atau infeksi pada saluran pernapasan. Keadaan ini terjadi ketika saluran udara, seperti trakea dan bronkus, memberikan tanggapan terhadap rangsangan tertentu dengan menghasilkan suara yang khas dan menimbulkan ketidaknyamanan di tenggorokan. Ada beragam penyebab batuk, termasuk infeksi virus atau bakteri, alergi, asma, atau paparan iritan seperti asap rokok.

Batuk dapat berdiri sendiri sebagai gejala atau menjadi bagian dari penyakit yang lebih umum. Memahami akar penyebab batuk dan mengobatinya sesuai dengan faktor pencetusnya menjadi hal penting, baik melalui penggunaan obat resep, obat batuk tanpa resep, maupun pendekatan pengobatan alternatif seperti ramuan tradisional.

3 dari 7 halaman

2. Serat Jampi Jawi

Tradisi pengobatan batuk di Nusantara, terutama di Jawa memiliki akar yang sangat dalam sebelum ilmu pengobatan modern dikenal di Indonesia.

Manuskrip kuno berjudul Serat Jampi Jawi, yang berasal dari sekitar abad ke-17, mencatat metode pengobatan tradisional yang telah lama digunakan oleh masyarakat Jawa. Pada masa tersebut, batuk menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak, dan Serat Jampi Jawi mencantumkan dua resep ramuan untuk mengatasi masalah ini.

Dalam manuskrip ini, ramuan pertama melibatkan dua iris jeruk nipis yang dilumuri dan dibakar hingga rata, kemudian diperas langsung ke dalam mulut. Proses ini dilakukan di atas lampu teplok atau lampu minyak.

Sementara itu, ramuan kedua melibatkan bahan-bahan seperti bawang merah yang dibakar, saga kayu manis Cina, dan kayu manis Jawa. Semua bahan tersebut dihaluskan hingga lembut dan dapat diminum dengan mencampurkannya dalam air jeruk nipis. Pendekatan pengobatan ini mencerminkan kearifan tradisional masyarakat Jawa dalam menghadapi penyakit batuk sejak zaman dahulu.

4 dari 7 halaman

3. Serat Primbon Reracikan Jampi Jawi Jilid 2

Selain Serat Jampi Jawi, sumber pengetahuan tradisional mengenai pengobatan batuk juga terdapat dalam manuskrip Serat Primbon Reracikan Jampi Jawi Jilid 2. Dalam catatan ini, batuk dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kelompok usia: anak-anak, dewasa, dan lansia. Untuk batuk dewasa, terdapat tiga resep obat yang berbeda, disesuaikan dengan tingkat keparahannya.

Jika orang dewasa mengalami batuk biasa, resepnya melibatkan jeruk nipis yang dikupas dan dipotong bersama bawang merah. Keduanya dihaluskan menjadi satu campuran yang kemudian diminum. 

5 dari 7 halaman

4. Batuk Menggigil

Sementara itu, untuk batuk yang disertai menggigil, resepnya mencakup rajangan daun cabe yang dikukus bersama irisan kelapa sebelum makan. Pada kasus batuk yang menyertai keluarnya darah, manuskrip tersebut menyarankan penggunaan obat berupa rebusan tanduk rusa, gigi badhak, dan klembak yang diminum dan dioleskan di dada serta leher.

Resep obat batuk yang paling enak disajikan dalam konteks anak-anak dan lansia. Kategori batuk ini, yang dianggap sebagai penyakit ringan dan umum yang sering muncul pada pergantian musim, direkomendasikan untuk diatasi dengan ramuan daun teh, telur ayam, kulit jahe, dan gula batu yang diseduh dalam air panas.

Meskipun resep-resep ini merupakan alternatif tradisional untuk mengatasi penyakit, penting diingat bahwa informasi ini didasarkan pada pengalaman masyarakat pada masa lampau dan belum tentu memiliki validitas ilmiah. Oleh karena itu, jika kondisi tidak membaik, disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan resmi terdekat.

6 dari 7 halaman

Question and Answer

1.  Mengapa batuk tidak dapat dihentikan?

Batuk yang berlanjut dapat disebabkan oleh akumulasi dahak berlebih di hidung atau rongga sinus yang menumpuk di bagian belakang tenggorokan. Dalam istilah medis, keadaan ini sering disebut sebagai postnasal drip. Kehadiran dahak yang berlebihan seringkali dipicu oleh sinusitis.

 

7 dari 7 halaman

2. Virus apa yang menjadi penyebab batuk?

Batuk bisa disebabkan oleh beragam jenis virus, dan salah satu penyebab umumnya adalah virus influenza atau flu. Virus flu, terutama jenis influenza A dan B, dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan bronkus.

Di samping itu, beberapa virus lain yang dapat memicu batuk melibatkan virus rhinovirus yang menimbulkan pilek, virus parainfluenza yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, dan virus respiratori sincisial (RSV) yang cenderung menyerang anak-anak dan menunjukkan gejala seperti batuk. Perlu diingat bahwa batuk juga dapat diakibatkan oleh bakteri, alergi, atau iritasi lingkungan, sehingga penilaian yang akurat sangat diperlukan untuk pengobatan yang efektif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini