Sukses

Tidak Selalu Membahagiakan, Hati-hati Dampak Aplikasi Kencan bagi Kesehatan Mental

Saat ini memang mudah menemukan pasangan lewat aplikasi. Namun, waspadai dampaknya terhadap kondisi kesehatan mental Anda

Liputan6.com, Jakarta Saat ini penggunaan aplikasi kencan memang banyak digandrungi dan diminati oleh orang-orang. Konsep kencan online memang punya daya tarik sendiri dan banyak diandalkan, terlebih bagi mereka yang berniat untuk mencari pasangan atau sekadar mencari teman. 

Selain penggunaannya yang cukup mudah, di mana cukup swipe right jika ingin mengenal seseorang lebih jauh atau swipe left bila seorang tersebut tidak sesuai dengan kriteria, Anda juga bisa membangun interaksi dan berkomunikasi sebelum bertemu secara langsung dan tatap muka dengan pasangan kencan Anda. Dengan demikian, tidak akan membuang-buang waktu dalam mencari pasangan dan memulai hubungan yang cocok. 

Selain itu, aplikasi kencan juga sangat cocok bagi Anda yang pemalu atau introvert, karena cukup lewat chat atau kolom percakapan, kalian bisa membangun chemistry lebih lanjut. Tidak hanya itu, Anda juga memiliki kesempatan untuk dapat mengenal orang-orang di luar jaringan sosial yang tidak terhubung dengan teman atau keluarga sendiri. 

Walaupun pada akhirnya nanti Anda dan si dia tidak bisa melanjutkan hubungan akibat dari chemistry yang tidak nyambung, akan tetapi Anda bisa mendapatkan teman baru untuk mengusir kesepian. Sayangnya, begitu mudahnya aplikasi kencan ini dalam genggaman, bisa berdampak pada kesehatan mental Anda. 

Seperti apa pengaruh penggunaan aplikasi kencan pada kesehatan mental? Dilansir dari Make Us Of, Selasa (18/7/2023), ini alasan kenapa penggunaan aplikasi kencan bisa memengaruhi kesehatan mental Anda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Menyebabkan Kecemasan dan Stres

Dampak pertama aplikasi kencan terhadap kesehatan mental Anda, yaitu bisa memicu kecemasan hingga stres. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Western Sydney University, penggunaan aplikasi kencan dapat meningkatkan kedua hal tersebut.

Studi ini melakukan survei terhadap 475 orang berusia atas 18 tahun ke atas dan menemukan bahwa mereka yang menggunakan aplikasi kencan memiliki tingkat tekanan psikologis, kecemasan, dan depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakannya.

Salah satu aplikasi kencan populer yang dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan adalah Tinder. Seiring waktu, gesekan (swipe) dan pencocokan (match) terus-menerus dalam aplikasi ini, rupanya dapat menyebabkan perasaan tertekan dan kecewa. Terutama jika tingkat kecocokan yang terjadi, tidak menghasilkan hubungan yang sukses.

3 dari 5 halaman

Menurunkan Produktivitas Anda

Bukan hanya dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada penggunanya, aplikasi kencan juga dapat menurunkan produktivitas Anda selama ini. Kok bisa begitu?

Rupanya sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Computers & Education menemukan bahwa bagi mahasiswa, frekuensi penggunaan teknologi ternyata berhubungan negatif dengan prestasi akademik.

Meskipun tidak terbatas pada aplikasi kencan, penelitian ini melibatkan lebih dari 483 siswa dan menemukan korelasi yang signifikan antara penggunaan teknologi secara umum dan nilai yang lebih rendah. Dalam praktiknya, notifikasi yang ada terus-menerus dan keinginan untuk mengecek aplikasi kencan dalam mencari pasangan, dapat mengganggu dan menjauhkan Anda dari tugas-tugas penting seperti tugas sekolah, pekerjaan, atau hubungan pribadi lainnya.

4 dari 5 halaman

Memperburuk Citra Tubuh

Karena Anda terus-menerus disuguhi foto pasangan yang "ideal", aplikasi kencan juga dikaitkan dengan masalah citra tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Eating and Weight Disorders—Studies in Anorexia, Bulimia and Obesity menemukan bahwa penggunaan aplikasi kencan secara teratur dapat meningkatkan ketidakpuasan terhadap tubuh dan citra tubuh negatif, terutama bagi pria.

Studi tersebut mensurvei hampir 200 mahasiswa dan menemukan bahwa seringnya mengecek aplikasi kencan memiliki dampak terhadap rasa malu pada tubuh dan keyakinan negatif mengenai berat dan bentuk tubuh partisipan. Dalam studi tersebut, mereka yang menggunakan aplikasi kencan lebih cenderung membandingkan penampilan mereka dengan orang lain dan melaporkan perasaan tidak puas dengan tubuh mereka. 

Studi lain yang diterbitkan oleh jurnal Body Image melaporkan bahwa penggunaan aplikasi kencan oleh wanita dikaitkan dengan ketidakpuasan tubuh, dorongan untuk terlibat dalam gangguan makan, dan suasana hati yang negatif. Saat menggunakan aplikasi kencan secara berlebihan, menekankan penampilan fisik dan terus-menerus membandingkan diri Anda dengan orang lain dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan tidak mampu.

5 dari 5 halaman

Meningkatkan Rasa Rendah Diri

Aplikasi kencan juga dapat menurunkan harga diri Anda. Sebuah studi tahun 2017 dalam Body Image mendapatkan hasil bahwa penggunaan aplikasi kencan populer membuat Anda lebih cenderung merasa negatif tentang diri sendiri daripada orang yang tidak menggunakan aplikasi kencan.

Penelitian berjudul "Love Me Tinder: Objectification and Psychosocial Well-Being" menyimpulkan bahwa pengguna memiliki tingkat kepuasan yang jauh lebih rendah terhadap wajah dan tubuh mereka. Selain itu, pria pengguna Tinder memiliki skor harga diri yang jauh lebih rendah daripada pria yang tidak menggunakan Tinder.

Sekali lagi, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa aplikasi kencan menyebabkan harga diri yang lebih rendah, karena korelasinya dapat mencakup orang yang menggunakan aplikasi kencan dan meningkatkan rasa rendah diri saat memulainya. Namun, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa menggunakan aplikasi kencan meningkatkan kemungkinan Anda membayangkan tentang penampilan ideal dan membandingkan diri Anda dengan orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.