Sukses

Waspada, Kerontokan Rambut Bisa Jadi Gejala Kolesterol Tinggi

Perubahan pada rambutmu bisa menjadi pertanda banyak kolesterol dalam tubuhmu, yang disebabkan oleh pola makanan yang tidak sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki kolesterol dalam tubuhmu tidak menunjukkan bahaya. Faktanya, sejumlah kolesterol dibutuhkan untuk membangun sel-sel yang sehat.

Namun, jika kadar kolesterol Anda tidak terkendali dan meningkat di luar kisaran normal, maka itu bisa menyebabkan masalah dan mengkhawatirkan.

Perubahan pada rambutmu bisa menjadi pertanda banyak kolesterol dalam tubuhmu, yang disebabkan oleh pola makanan yang tidak sehat.

Melansir dari Times of India, Kamis (6/4/2023), peneliti dari John Hopkins melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa diet tinggi kolesterol bisa menyebabkan pemutihan dini dan kerontokan rambut. Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature “Scientific Reports’.

Untuk penelitian, tikus dibagi menjadi dua kelompok, satu dengan diet biasa dan yang lainnya dengan diet tinggi lemak dan kolesterol tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa tikus dengan diet tinggi lemak/tinggi kolesterol mulai kehilangan rambut mereka dan juga menunjukkan pemutihan rambut.

Tikus tidak lebih tua dari 12 minggu di awal. Pada usia 36 minggu, 75% tikus dengan diet tinggi lemak dan kolesterol tinggi mengalami kerontokan rambut yang parah.

“Temuan kami menunjukkan bahwa diet Barat menyebabkan kerontokan rambut dan pemutihan rambut pada tikus, dan kami yakin proses serupa terjadi pada pria yang kehilangan rambut dan mengalami pemutihan rambut saat mereka mengonsumsi diet tinggi lemak dan kolesterol,” tulis para peneliti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana itu terjadi?

Para peneliti dari Universitas Kerala telah menemukan bahwa penghambatan biosintesis kolesterol menyebabkan kerusakan permanen pada folikel rambut dengan memicu fibrosis. 

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinology and Reproduction menekankan tekanan pada peran kolesterol seluler dalam pertumbuhan rambut, pembentukan folikel rambut, dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Ditemukan folikel rambut dengan respons fibrogenik yang terlalu aktif untuk mengalami kerusakan jaringan dan gangguan homeostasis – kemampuan untuk menjaga stabilitas internal dalam suatu organisme.  

3 dari 3 halaman

Kolesterol dan alopesia cicatricial

Menurut penelitian, perubahan yang diinduksi kolesterol bisa membuak jalan bagi cicatricial alopecia – gangguan rambut rontok yang meradang yang secara permanen menghancurkan sel induk di folikel rambut dan menyebabkan jaringan parut atau fibrosis.

Terkadang, pasien pada tahap awal penyakit arteri perifer (PAD) juga bisa mengalami kerontokan rambut di kaki. Akumulasi koleterol yang tinggi di arteri mulai memperlambat aliran darah dan ekstremitas tidak bisa menerima suplai darah dan oksigen yang cukup untuk makanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.