Sukses

Warganet Apresiasi Jepang di Piala Dunia 2022, Berikut Sepak Terjang Si Samurai Biru

Walau kalah, Jepang mendapatan apresiasi besar dari penggemar sepak bola dunia.

Liputan6.com, Jakarta Setelah melakukan banyak gebrakan, kini timnas Jepang terpaksa pulang dan menghentikan perjuangan mereka di Piala Dunia 2022 Qatar. Pada pertandingan babak 16 besar melawa Kroasia di Al Janoub Stadium, Senin (05/12), tim berjulukan Samurai Biru itu kalah 1-3 dalam babak adu penalti.

Walau kalah, Jepang mendapatkan apresiasi besar dari penggemar sepak bola dunia. Banyak dukungan yang disampaikan khusus untuk tim asuhan Hajime Moriyasu ini.

"Jepang kalah hari ini. Tapi itu adalah kinerja yang hebat. Saya tidak sabar menunggu Piala Dunia berikutnya! Terima kasih Samurai Biru!," tulis salah satu warganet.

"Jepang luar biasa dari awal hingga akhir turnamen, para pemain, staf, penggemar, dan kru pelatih mereka 🙏🏿💯," tulis warganet lain memberikan terima kasih ke semua elemen-elemen pendukung Jepang lainnya.

"Maksud saya, ini adalah lari yang luar biasa, bahkan jika Jepang tidak memenangkan pertandingan, mereka pasti memenangkan hati penonton. Bagus sekali! 🇯🇵," tulis warganet lainnya.

Ada juga warganet yang mengingat seberapa ganasnya Jepang di babak gup. Walau berada di Grup E, yang oleh penggemar bola sebut sebagai grup neraka, Jepang berhasil keluar sebagai pemimpin klasemen.

Sebutan grup neraka itu memang tidak salah. Berada dalam satu grup dengan raksasa Eropa seperti Jerman dan Spanyol, yang sebelumnya telah memenangkan ajang Piala Dunia, Jepang dinilai akan lempem dan tidak lolos babak 16 besar. Namun yag terjadi malah sebaliknya.

"Jepang mengalahkan dua pemenang Piala Dunia di Spanyol dan Jerman sambil mendorong Kroasia ke adu penalti. Mereka memiliki banyak hal untuk dibanggakan 🇯🇵❤️,"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Comeback Lawan Jerman

Kejutan besar pertama Jepang di Piala Dunia Qatar 2022 terjadi saat comeback melawan Jerman pada Rabu (23/11) di Khalifa International Stadium, Doha. Ini merupakan pertandingan pertama kedua tim di Grup E.

Lebih dulu unggul 1 gol lewat penalti Ilkay Gundogan pada babak pertama, Jerman harus rela kehilangan 3 poin saat Jepang dengan mengejutkan berhasil mencetak dua gol untuk membalikan keadaan. Masing-masing gol tersebut dicetak melalui aksi Ritsu Doan di menit ke- 75 dan gol Asano di menit ke-83.

Kemenangan Jepang ini bukan keberuntungan semata. Kemenangan Jepang ini tak lepas dari taktik jitu pelatih Hajime Moriyasu dalam melakukan pergantian pemain. Semua pemain yang dimasukkan memainkan peran atas terciptanya dua gol kemenangan.

Perlu diketahui walau bukan berstatus favorit juara seperti Argentina, Brasil, dan Prancis, Jerman bukanlah tim lemah yang bisa diremehkan. Jerman sendiri sudah 4 kali memenangkan kompetisi Piala Dunia, yakni edisi 1954, 1974, 1990, dan yang paling terbaru edisi 2014.

3 dari 4 halaman

Comeback Lawan Spanyol

Setelah menang mengejutkan melawan Jerman, Jepang menerima kekalahan saat bertemu Kosta Rika. Pada pertandingan kedua di Grup E ini, Jepang kalah tipis 1-0.

Kekalahan tersebut membuat Jepang kembali dianggap remeh. Banyak juga yang menilai Jepang akan menjadi bulan-bulanan pada pertandingan Grup E mereka selanjutnya, yakni saat bertemu Spanyol. Bukan tanpa alasan, Kosta Rika yang mengalahkan Jepang ini adalah Kosta Rika sama yang dibantai dengan mengenaskan 7 gol tanpa balas oleh Spanyol.

Namun ternyata Jepang kembali memberikan kejutan. Saat bertemu Spanyol di Khalifa International Stadium, Doha, pada Jumat (2/12), Jepang keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini juga yang membuat Jepang memimpin Grup E.

Setelah unggul 1-0 melawan Jepang di babak pertama, Spanyol dipercaya akan memenangi pertarungan. Namun, keunggulan itu hanya bertahan sampai Ritsu Doan mencetak gol pada menit ke-48. Tiga menit kemudan, Jepang membalikan keadaan dengan gol kedua oleh Ao Tanaka. Gol kedua Jepang ini diikuti kontroversi.

Kemenangan ini juga membuat Jepang mencetak rekor baru, yakni tim dengan tingkat penguasaan terendah (17.7 persen) yang memenangkan pertandingan di ajang Piala Dunia.

4 dari 4 halaman

Sampai Adu Penalti

Perjalanan Samurai Biru di Piala Dunia 2022 Qatar selesai setelah disingkirkan Kroasia di babak 16 besar. Tersingkir oleh Kroasia bukanlah catatan buruk tentunya, mengingat Kroasia adalah tim yang menantang Prancis di final Piala Dunia 2018 Rusia.

Lalu kekalahan ini juga harus melalui babak adu penalti terlebih dahulu, yang membuktikan semangat keras Jepang. Ini merupakan babak adu penalti pertama di Piala Dunia 2022 Qatar. 

Sebelum babak adu penalti, kedua tim masing-masing berhasil mencetak 1 gol. Jepang memimpin terlebih dulu melalui Daizen Maeda di menit ke-43. Namun Kroasia berhasil mengejar ketertinggalan melalui Ivan Perisic pada menit ke-55.

Pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu, yang berdurasi 2x15 menit. Karena tidak ada gol yang bertambah, barulah pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.

Sayangnya dalam pengeksekusian penalti, Jepang terlihat lempem. 3 dari 4 tendangannya berhasil ditahan Kiper Kroasia, Dominik Livakovic. Dilansir NBC Sport Chicago, Dominik Livakovic mencetak rekor dengan menjadi penjaga gawang ketiga yang melakukan tiga penyelamatan dalam satu adu penalti Piala Dunia. Sebelumnya ada Ricardo dari Portugal pada 2006 melawan Inggris dan Danijel Subasic dari Kroasia pada 2018 melawan Denmark. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.