Sukses

Studi: Menemukan Pasangan Ideal Tak Menjamin Kita Bahagia

Kebahagiaan tidak tergantung pada pasangan sempurna, melainkan yang terbaik yang tersedia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika menjalin hubungan asmara, menemukan lawan jenis yang mendekati karakterisitk “pasangan ideal” nampaknya akan mengarahkan pada hubungan yang lebih bahagia.

Menemukan atau menjadi pasangan ideal tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih kepada mereka yang sangat mendambakan cinta dan hubungan yang sehat, rasanya pasangan “ideal” menjadi tolak ukur untuk menentukan kebahagiaan di masa depan.

Namun tak perlu khawatir, ternyata sebuah penelitian menemukan bahwa kepuasan orang-orang dalam hubungan asmaranya tidak terkait dengan seberapa baik kualitas pasangan mereka sejalan dengan sifat-sifat ideal mereka.

Sebaliknya, kebahagiaan hubungan tidak tergantung pada menemukan pasangan yang "sempurna," melainkan yang terbaik yang tersedia.

Melansir dari Live Science, Jumat (18/11/2022), penelitian ini dilakukan oleh Psychological Science,  yang menemukan bahwa seseorang tidak perlu memiliki pasangan ideal untuk merasa puas dalam suatu hubungan.

Penelitian ini dilakukan dengan 300 peserta yang terlibat dalam hubungan heteroseksual jangka panjang dan meminta mereka menyelesaikan survei online.

Peserta terdiri dari lebih dari separuhnya menikah, seperempatnya berpacaran secara eksklusif, dan sisanya bertunangan, berpacaran santai atau tinggal bersama. Rata-rata lama hubungan mereka sekitar enam tahun.

Survei meminta setiap peserta untuk menilai, pada skala dari 1 (yang berarti tidak relevan) hingga 7 (yang berarti sangat diperlukan), pentingnya 27 sifat yang mungkin ada pada pasangan jangka panjang ideal mereka.

Kualitas-kualitas tersebut mencakup sifat-sifat seperti kecerdasan, kebaikan, keandalan, prospek finansial, ketertarikan fisik, dan kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kualitas Pasangan

Berdasarkan jawaban 300 peserta tersebut, alih-alih secara langsung membandingkan kualitas pasangan mereka yang sebenarnya dengan kualitas pasangan ideal mereka, para peserta secara terpisah memberikan penilaian, pada skala 7 poin mulai dari "sangat tidak setuju" hingga "sangat setuju."

Peserta kemudian memilih berdasarkan sejauh mana mereka merasa sifat-sifat ini diterapkan pada pasangan jangka panjang mereka, serta pada diri mereka sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan peserta dalam hubungannya tidak tergantung pada seberapa baik pasangannya yang sebenarnya dibandingkan dengan ide mereka tentang pasangan yang sempurna.

Sebaliknya, kepuasan hubungan lebih terkait dengan pikiran bahwa terdapat orang lain yang akan lebih sesuai sebagai sang pasangan ideal daripada preferensi ideal mereka yang tidak nyata. 

3 dari 4 halaman

Romansa Dunia Nyata

Di dunia nyata, orang-orang yang terlibat dalam hubungan romantis mungkin membuat perhitungan serupa dengan membandingkan preferensi mereka untuk pasangan ideal mereka dengan seberapa baik pasangan mereka saat ini.

Live Science yang mewawancarai sang penulis, seseorang kemungkinan berpikir bahwa tidak ada gunanya meninggalkan hubungan, jika tidak ada pasangan yang lebih baik di luar sana.

Untuk itu, selama pasangan dianggap sebagai yang terbaik dan yang tersedia pada saat itu, orang akan puas dalam hubungan tersebut.

Namun, tidak diketahui berapa lama kepuasan ini akan bertahan dari waktu ke waktu. Meskipun penelitian ini melibatkan pasangan di semua tahap dan lamanya hubungan yang sedang berlangsung, penelitian ini tidak melihat bagaimana kepuasan orang berubah selama rentang hubungan jangka panjang.

4 dari 4 halaman

4 Tips untuk Mendekati Karakter

Berikut strategi sederhana yang bisa Anda terapkan untuk dapat menjadi pasangan yang layak dan dapat diandalkan, seperti melansir dari Psych Central.

1. Menemukan cara untuk menunjukkan rasa syukur

Ketahui hal-hal kecil dan sederhana yang telah dilakukan oleh pasangan dapat meningkatkan rasa syukur terhadap suatu hubungan. Bahkan hal-hal kecil, seperti membuatkan kopi, layak mendapatkan ucapan "terima kasih" atau pelukan, ciuman, atau tindakan timbal balik.

2. Menunjukkan kasih sayang

Kasih sayang tidak harus hanya secara fisik. Kasih sayang juga bisa ditunjukkan melalui perhatian. Meninggalkan selimut favorit pasangan Anda di hari yang dingin atau menyiapkan bekal juga bisa menjadi ekspresi kasih sayang.

3. Menunjukkan apresiasi terhadap  pasangan

Anda dapat menunjukkan apresiasi untuk siapa pasangan Anda melalui tindakan sederhana memuji atau menegaskan kembali apa yang membuat mereka istimewa. Jika Anda melihat mereka memiliki etos kerja yang hebat, misalnya, Anda dapat memberi tahu mereka.

4. Merawat diri sendiri

Merawat diri sendiri dapat menunjukkan bahwa Anda ingin menjadi versi terbaik dari diri Anda untuk diri sendiri dan pasangan Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.