Sukses

Jangan Anggap Sepele, Ceroboh Bisa Jadi Tanda Anxiety

Jika Anda akhir-akhir ini merasa lebih ceroboh dari biasanya, mungkin hal tersebut karena Anda banyak merasakan anxiety.

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan kecemasan atau anxiety yang banyak dialami individu akhir-akhir ini ternyata salah satu gejalanya adalah clumsy atau ceroboh. 

Jika Anda pernah melihat salah satu adegan dalam film, ada seorang pria yang gugup karena ingin berkenalan dengan wanita cantik yang ia kagumi. Namun tiba tiba, saat ia menghampiri wanita itu, ia tersandung, menjatuhkan barang, atau secara tidak sengaja menjatuhkan semua bukunya. Dia menjadi sangat cemas dan malu setelahnya. 

Kecerobohan sebenarnya tidak selalu menjadi gejala dari kecemasan, tetapi dapat terjadi sebagai bagian dari kecemasan. Kecerobohan dapat membuat seseorang semakin cemas dan takut untuk menjalani kehidupannya dengan normal.

Biasanya kecerobohan dikaitkan dengan fungsi koordinasi yang kurang. Misalnya, sebuah studi pada 2008 tentang hubungan antara kontrol motorik dan perbedaan otak dalam usia yang berbeda menemukan bukti bahwa masalah dengan sistem saraf dan neuromuskular berkontribusi pada kesulitan kinerja motorik pada orang dewasa yang lebih tua. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi otak, mulai dari bagaimana informasi diproses hingga memberitahu tubuh bagaimana cara bergerak, berperan dalam koordinasi.

Namun, sebenarnya, kecerobohan memang bagian normal dari kehidupan. Pertanyaannya adalah, apakah kecemasan benar-benar mempengaruhi Anda?

Tidak ada yang salah dengan menjadi ‘clumsy’ atau ceroboh. Menjatuhkan barang, tersandung benda-benda di sekitar, hingga menghilangkan barang. Hal-hal tersebut normal terjadi. 

Anda hanya perlu ‘tidak terlalu khawatir dengan hal itu’. Satu hal yang perlu Anda lebih khawatirkan adalah ‘anxiety’ yang ada miliki. Kuncinya, jika Anda bebas dari kecemasan Anda, kualitas hidup Anda akan meningkat dalam beberapa hal. 

Tetapi, bagi mereka yang hidup dengan anxiety, kecerobohan benar-benar mereka rasakan.

Berikut beberapa gejala kecemasan yang membuat kecerobohan ini lebih mungkin terjadi, seperti melansir dari Calm Clinic, Selasa (25/10/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Umum

Selain gangguan pada koordinasi, beberapa hal juga terlibat dalam kecerobahan. Selain dikaitkan dengan penyebab biologis, kecerobohan juga disebabkan oleh kepribadian dan beberapa kondisi lainnya, seperti lingkungan dan pikiran.

Kecerobohan lebih umum terjadi karena seseorang terdistraksi. Saat Anda merasa cemas, tidak jarang pikiran Anda berada di tempat lain. 

Kecemasan mempengaruhi kapasitas otak Anda untuk memperhatikan dan berkonsentrasi. Sering kali, pikiran Anda terjebak dalam kecemasan sehingga Anda tidak dapat memusatkan perhatian pada hal-hal lain. 

Alasan umum lain adalah tangan Anda yang gemetar. Saat Anda cemas, terkadang tangan Anda menjadi lebih lemah daripada yang seharusnya, yang dapat membuatnya semakin sulit untuk memegang benda atau melakukan tindakan tertentu. 

Masih karena tangan, tangan yang berkeringat merupakan salah satu gejala kecemasan. Keringat tidak hanya membuat benda-benda jatuh dari tangan Anda.

Jika Anda memiliki daya ingat yang kurang baik juga itu dapat berkontribusi terhadap kecerobohan yang Anda lakukan. 

3 dari 4 halaman

Kecemasan

Kecemasan dapat menyebabkan orang lebih ceroboh daripada biasanya. Hal ini terjadi karena mereka benar-benar mengkhawatirkan sesuatu dan memikirkan bagaimana mereka dapat bereaksi terhadap sesuatu. Mereka terkadang menghabiskan waktu ekstra sebelum mereka melakukan tugas tertentu yang menurut mereka mengkhawatirkan. 

Keraguan tersebut menyebabkan orang terlambat bereaksi dan membuat lebih banyak kecerobohan. 

Selain cemas, overthinking memiliki beberapa efek terhadap kecemasan. Sesuai dengan namanya, hal ini membuat seseorang tersesat dalam pikirannya yang cemas. 

Hampir setiap gerakan dalam tubuh Anda terjadi secara otomatis persis seperti yang Anda inginkan, ketika Anda menginginkannya. Ketika Anda terlalu memikirkan apa yang Anda lakukan, Anda merasa proses ini mengganggu dan membuat anda tidak terkoordinasi. 

Sangat penting untuk diingat bahwa kecerobohan memiliki beberapa tingkatan. Hanya karena Anda menjatuhkan barang atau sesuatu, bukan berarti ada yang salah dengan Anda, atau bahkan kecemasan Anda yang menyebabkannya. 

Tetapi, ketika Anda ada di fase anxiety, mungkin Anda lebih ceroboh dari biasanya. Bahkan, Anda mungkin membayangkan bahwa Anda sebenarnya lebih ceroboh daripada orang lain seraya orang lain melihat hal tersebut dalam dirimu, Anda mungkin merasa khawatir seolah-olah kecerobohan itu mencerminkan kesalahan. 

Namun sayangnya, hal tersebut adalah bagaimana kecemasan bekerja. Kecemasan membuat orang semakin memperkuat kesalahan kecilnya. Bahkan, jika mungkin orang lalin tidak melihat Anda seperti itu. 

4 dari 4 halaman

Strategi Mengatasi Kecemasan

‘Awareness’ tentu merupakan senjata dalam melawan kecerobohan. Tetapi, hal tersebut terkadang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. 

Hal terbaik untuk mencegahnya adalah menggunakan strategi yang membuat Anda tidak terfokus pada berbagai kekhawatiran yang Anda miliki. Sehingga kemungkinan ceroboh menjadi lebih kecil. 

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda coba untuk mengatasi kecerobohan yang berasal dari kecemasan Anda. 

1. Jogging dan olahraga rutin

Olahraga sendiri sebenarnya dikenal memiliki manfaat dalam mengatasi kecemasan. Olahraga terikat dengan neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati lebih baik. Olahraga juga dapat mengurangi gejala kecemasan dan membakar hormon stres.

Selain itu, olahraga memberikan distraksi positif, sehingga Anda tidak akan fokus kepada kecemasan Anda. 

 

2. Deep breathing

Menarik napas dalam-dalam adalah teknik relaksasi yang bisa sangat membantu dalam mengendalikan kecemasan dan mengurangi beberapa gejala yang membuat kita ceroboh. 

Cobalah bernapas melalui hidung Anda dan bernapas keluar melalui bibir yang mengerucut, seperti meniup asap. Cobalah menarik napas selama lima detik, tahan selama tiga detik, dan menghembuskannya selama tujuh detik. Ulangi 10 kali dan rasakan bagaimana perasaan Anda. 

3. Kurangi rasa takut

Jika Anda takut, besar kemungkinan Anda akan cemas dan khawatir. Hal tersebut biasanya merupakan hasil dari fobia sosial (gangguan kecemasan sosial) yang kerap membutuhkan hal-hal terapeutik untuk dilakukan.

Salah satu metode yang efektif untuk mencegahnya adalah dengan mempermalukan diri di depan orang dengan sengaja. Misalnya, Anda dapat berdandan dengan pakaian yang aneh dan berdiri di tengah taman sambil membagikan permen. Atau, bertanya pada orang-orang bagaiaman perasaan mereka. 

Seiring berjalannya waktu, Anda akan merasa lebih baik. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.