Sukses

Lagi Nge-Crush Apa Jatuh Cinta? Ini yang Harus Kamu Ketahui

Lazimnya, crush diartikan sebagai menghancurkan atau merusak. Namun dalam bahasa gaul anak-anak remaja saat ini, crush biasa diartikan sebagai taksiran.

Liputan6.com, Jakarta - Lazimnya, crush diartikan sebagai 'menghancurkan' atau 'merusak.' Namun dalam bahasa gaul remaja saat ini, crush biasa diartikan sebagai taksiran atau naksir. Nah, berikut terdapat beberapa fakta tentang crush. Bila ada di antara kalian yang lagi mengalami hal ini, yuk simak beberapa hal pentingnya.

1. Arti Crush

"Lu punya crush yak? sama cewek itu? Atau yang itu?"

Salah satu contoh yang sering keluar dari mulut remaja saat ini. Crush biasa merujuk kepada bentuk perasaan romantis untuk seseorang yang tidak berhasil diungkapkan, sehingga disimpan dalam-dalam.

2. Tidak Selalu Romantis

Namun tahukah kamu, kalau crush tidak harus berhubungan dengan unsur romantis?

Dilansir Healthline, Senin (24/10/2022), seorang psikolog dan terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Christie Kederian, PhD menjelaskan bahwa sebutan crush tidak selalu merujuk pada hal-hal yang romantis.

Crush lebih merujuk kepada ungkapkan keinginan untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat lebih dalam. Jadi crush bisa juga merujuk pada orang yang ingin kita kenal, tetapi tidak dalam hubungan romantis. Seperti pengen aja.

3. Crush Beda Dengan Cinta

Bedanya crush dengan cinta?

Nge-crush dan jatuh cinta memang hal yang sulit dibedakan. Namun biasanya crush diartikan sebagai perasaan yang pendek atau sebentar. Berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Nge-crush menghasilkan persepsi palsu. Semacam novel misteri.

Sementara untuk cinta, itu adalah perasaan dalam jangka lama. Tidak mementingkan persepsi. Murninya, cinta tidak melihat kelebihan atau kekurangan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mempengaruhi Otak

4. Persamaan Dengan Cinta

Dilansir Insider, baik nge-crush atau jatuh cita mengeluarkan hormon yang sama, yakni dopamin dan oksitosin yang dikirim ke otak.

Hal ini disampaikan langsung oleh Stephanie Cacioppo, asisten profesor psikiatri dan ilmu saraf perilaku di The University of Chicago. Dia juga mengatakan bahwa crush tentu bisa jadi cinta.

5. Bisa Berhenti

Nge-crush orang bisa dihentikan, loh!

Cacioppo mengatakan bahwa memang orang-orang tidak bisa mengontrol kapan mereka mulai nge-crush orang atau tidak, tapi nge-crush bisa dihentikan dengan "kemauan yang kuat dari lobus frontal, meditasi, disiplin, dan latihan."

6. Tidak Mau Berhenti

Namun kebanyakan orang tidak mau berhenti punya crush atau nge-crush.

Hal ini karena saat nge-crush, otakmengeluarkan hormon dopamin. Hormon dopamin ini mampu membuat orang merasa sangat senang. 

Maka dari itu terdapat beberapa tanda yang terlihat jelas saat orang mulai punya crush.

3 dari 4 halaman

Tanda-Tanda

7. Tanda-Tanda

Orang yang punya crush ingin sekali mengenal crush-nya. Maka dari itu semua perbuatan, omongan, hingga update terbaru tentang si crush seolah menjadi konten yang sangat ditunggu-tunggu.

Mereka semacam film, lagu, podcast, atau lukisan bagi kita.

Kita tertarik untuk mengenal mereka. Mencoba melihat mereka di setiap momen. Mulai berhalusinasi tentang mereka. Mulai sebisa mungkin berinteraksi dengan mereka.

Saat jauh, kita bahkan akan mulai stalking-in mereka di media-media sosial.

8. Bisa Muncul Saat Sudah Punya Hubungan

Jangan kira saat sudah memiliki hubungan, kalian akan jauh dari nge-crush. Crush bisa muncul kapan saja.

Dilansir GQ, ternyata crush cukup umum muncul saat sudah memiliki hubungan serius. Crush seringkali merupakan tanda adanya sesuatu yang hilang, yang anda cari dari hubungan yang sedang dijalani.

Namun jangan khawatir, dikatakan juga bahwa kehadiran crush memiliki sedikit implikasi negatif bagi orang-orang yang sudah menjalin hubungan.

4 dari 4 halaman

Saat Anak-Anak

9. Sejak Kecil

Tahukah kamu bahwa anak-anak juga dapat memiliki crush? Dilansir Parents, anak kecil biasanya sudah memiiki crush saat di umur 5 atau 6 tahun.

Mengenai hal ini, Cynthia Langtiw, Psy.D., asisten profesor di Sekolah Psikologi Profesional Chicago, menjelaskan bahwa saat "anak-anak memasuki taman kanak-kanak atau kelas satu, mereka merasakan kasih sayang untuk teman sekelas mereka juga."

Hal itu "karena mereka (anak-anak sudah mulai) menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah dan dalam kegiatan di luar ruang keluarga mereka." 

Lalu menurut Lauren Cook-McKay, terapis pernikahan dan keluarga, bagi anak berumur 6 sampai 9 tahun, tanda-tanda anak sudah memiliki crush adalah saat mereka sudah ingin bermain dengan satu anak tertentu.

Selain itu, anak akan selalu berusaha menyamai hobi anak tertentu itu dan kerap menyebut namanya saat sedang dalam pembicaraan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.