Sukses

Pandemi Fatigue, Kondisi Lelah karena Covid-19 dan Cara Mengatasinya

Bukan gejala Covid-19 itu sendiri yang memengaruhi perasaan individu, tapi bagaimana mereka berjuang untuk melewati pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan munculnya varian baru, gejala Covid-19 akan berubah dari waktu ke waktu. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa satu gejala secara umum bisa mempengaruhi pria dan wanita secara berbeda.

Melansir Times of India, Senin (14/2/2022), menurut ZOE Covid Symptom Study, kelelahan adalah salah satu tanda umum Covid-19, termasuk varian Omicron. Para ahli telah mempelajari hal yang sama untuk mengetahui bagaimana kelelahan mempengaruhi pria dan wanita. 

Sesuai jajak pendapat Web MD, yang diambil dari 23 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022, pria dan wanita bisa dipengaruhi oleh kelelahan dengan sangat berbeda. Menurut jajak pendapat tersebut, bukan gejala Covid-19 itu sendiri yang memengaruhi perasaan orang, tapi bagaimana mereka berjuang untuk melewati pandemi. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala bisa bervariasi pada pria dan wanita

34% pria menjawab bahwa mereka lelah karena pandemi, sedangkan 40% wanita setuju dengan hal serupa. 

Orang-orang menggambarkan kelelahan sebagai marah, frustasi atau sekadar muak dengan gangguan pada hidunya atau keluarga dan teman-teman.

Ini berarti bahwa orang lebih lelah dengan pandemi dan pembatasan yang ditetapkan daripada gejala virus itu sendiri.

Ditemukan bahwa individu yang lebih muda memiliki waktu yang lebih menantang untuk berurusan dengan hal yang sama. 

“Di antara mereka yang lebih muda dari 45 tahun, hampir setengah (46%) mengatakan mereka merasakan kelelahan Covid setiap hari, dibandingkan dengan 31% rekan mereka yang berusia 45 tahun ke atas,” kata jajak pendapat itu.

“27% pada kelompok yang lebih muda mengatakan mereka mengalami kelelahan beberapa kali seminggu, dibandingkan dengan 18% pada kelompok yang lebih tua. Empat kali lebih banyak pada kelompok yang lebih tua (21% vs 5%) mengatakan mereka jarang memiliki gejala.”

3 dari 4 halaman

Apa itu pandemi fatigue?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa banyak individu yang berurusan dengan pandemi fatigue atau kelelahan pandemi merasa kehilangan motivasi untuk mengikuti perilaku yang direkomendasikan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari virus.

Para ahli juga mengaitkannya dengan perasaan lelah, stres dan kelelahan. Orang-orang merasa marah, tidak sabar dan jengkel karena kasus pandemi yang terus menerus.

Para penelitian menemukan bahwa beberapa individu dengan kelelahan akibat pandemi kurang efektif dalam pekerjaan mereka dan merasa gagal.

 

4 dari 4 halaman

Cara mengatasi pandemi fatigue

Kita hampir memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19. Banyak dari kita telah belajar untuk mengatasinya, sementara yang lain masih berjuang untuk beradaptasi. 

Untuk Anda yang merasa jenuh, berikut beberapa cara untuk mengalahkan kelelahan akibat Covid-19.

  • Tetap melakukan rutinitas.
  • Bersosialiasi dengan orang-orang, coba berbagi masalah dan kekhawatiranmu dengan seseorang.
  • Hindari beralih ke kebiasaan tidak sehat seperti minuman beralkohol, penyalahgunaan zat, dan lainnya.
  • Melakukan meditasi, yoga dan latihan pernapasan bisa sangat membantu.
  • Lakukan apa yang Anda sukai. Membaca buku, menonton film, terlibat dalam kegiatan yang membantumu membangun kepercayaan diri dan ketahanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.