Sukses

Penelitian Ungkap Tidur dengan Lampu Menyala Sebabkan Depresi

Ternyata tidur dengan lampu menyala bisa menyebabkan depresi. Kok bisa?

Liputan6.com, Jakarta - Tidur memang menjadi salah satu aktivitas wajib bagi setiap orang. Dengan tidur, setiap orang akan memiliki energi untuk melakukan berbagai aktivitas dengan baik keesokan harinya.

Sayangnya, tidak semua orang memiliki kualitas tidur yang baik. Jika hal tersebut kamu alami, cobalah kondisikan kamar agar tidurmu berkualitas.

Tahukah kamu bahwa tidur dengan lampu dimatikan sangat baik. Ini karena kamu bisa tidur dengan lebih tenang. Tidur dengan lampu menyala ternyata bisa menyebabkan berbagai gangguan, termasuk depresi.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa paparan cahaya di malam hari bisa meningkatkan gejala depresi, kurangnya kualitas tidur, kelainan metabolik, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan, seperti depresi dan insomnia yang dikenal dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Semakin lama tubuh terkena paparan sinar di malam hari, maka akan semakin besar kemungkinan gejala depresi. Ini bisa mengacaukan ritme sirkardian tidur atau ritme biologis yang mengatur jadwal tidurmu dan membuatmu bangun di alam bawah sadar. Ini karena tubuh menyalahartikan sinar sebagai siang hari. Ini karena tubuh terbiasa beraktivitas di siang hari. Alam bawah sadar mengisyaratkan tubuh untuk tidur saat malam hari dalam suasana gelap.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tubuh Bisa Sepenuhnya Istirahat

Tidur dengan lampu menyala menyebabkan tubuh tidak bisa sepenuhnya beristirahat, hal tersebut bisa memicu kelelahan saat bangun nanti. Nah, jika kamu terus menerus merasa lelah, kadar stres dalam tubuhmu pun akan naik. Itu yang menyebabkan depresi.

Namun sayangnya, tidak semua orang bisa tidur dengan keadaan gelap. Untuk menyiasati hal tersebut, disarankan menggunakan lampu kecil yang lebih redup agar bertahap bisa mencoba tidur dengan lampu mati.

 

Reporter:

Ivana Okta Riyani

Sumber: Vemale.com