Sukses

Mana yang Duluan, Ayam atau Telur? Ini Jawabannya

Anda tidak perlu lagi debat kusir lagi. Ini jawaban ilmuwan!

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan klasik ini selalu berujung debat tak berujung selama beberapa generasi. Mana yang duluan, ayam atau telur?

Namun, kini sejumlah ilmuwan sudah memastikan jawabannya. Dikutip dari situs Metro.co.uk, sejumlah peneliti asal Inggris menyimpulkan bahwa jawaban yang benar adalah ayam, bukan telur.

"Sejak lama diduga telur yang lebih dulu ada. Tapi, sekarang kita punya bukti sains yang membuktikan bahwa faktanya, ayamlah yang lebih dulu ada," kata Dr Colin Freeman dari Universitas Sheffield yang bekerja bersama sejawatnya di Universitas Warwick.

Namanya juga ilmuwan, tentu mereka menyertakan alasan dan bukti kuat untuk mendukung kesimpulan mereka. Kuncinya adalah senyawa protein yang ada di cangkang telur.

Protein yang bernama ovocledidin-17 (OC-17) itu berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat pembentukan cangkang telur. Dan, protein ini ditemukan di ovarium ayam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanpa OC-17, tak ada cangkang telur

Sebetulnya, protein ini sudah diidentifikasi ilmuwan sebelumnya dan sudah diketahui terkait dengan proses pembentukan telur. "Namun, setelah pengamatan lebih dekat, kami mampu melihat bagaimana protein itu mengontrol semua proses," kata Colin Freeman.

Dalam studinya itu, para ilmuwan menggunakan komputer super bernama HECToR--berbasis di Edinburgh--untuk memperbesar gambar formasi sebuah telur. Dari penelitian itu diketahu betapa fungsi OC-17 sangat krusial dalam memulai proses kristalisasi--tahapan awal dalam pembentukan cangkang telur.

Protein itu mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang menyusun cangkang telur dan 'menciptakan' 6 gram cangkang etiap 24 jam. Jadi, tanpa protein dalam sistem reproduksi ayam betina itu, cangkang telur tidak mungkin bisa terbentuk.

Profesor John Harding, yang juga berasal dari Universitas Sheffield, mengatakan penemuan ini bisa bermanfaat.

"Bisa memahami bagaimana tubuh ayam memproduksi cangkang-cangkang telur sungguh luar biasa. Ini juga bisa menjadi petunjuk untuk merancang bahan baru," kata dia.

Sumber: Feed.Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.