Sukses

Gagal Jadi Tempat Wisata, 600 Kera Liar Teror dan Kepung Desa

Sejak tahun 2003, penduduk Desa Xianfeng, Sichuan, Tiongkok ramai-ramai mengangkut kera liar dari Gunung Emei.

Liputan6.com, Jakarta Sejak tahun 2003, penduduk Desa Xianfeng, Sichuan, Tiongkok ramai-ramai mengangkut kera liar dari Gunung Emei. Dengan harapan kera-kera itu akan dijadikan objek wisata alam yang menggiurkan. Tujuannya, guna memperbaiki perekonomian Desa Xianfeng yang makin memburuk.

Dilansir mashable.com, Jumat (16/06) niat menjadikan objek wisata itu sebenarnya sudah terealisasi. Namun pada tahun 2014, investor utama proyek tersebut Zhou Zhenggu, meninggal dunia. Meninggalnya Zhou lantas berdampak pada manajemen yang buruk dan pendanaan yang keteteran hingga akhirnya wisata ini resmi ditutup.

CCTV News kemudian melaporkan, kera-kera liar itu kini mengepung Desa Xianfeng karena merasa ditinggalkan dan harus hidup mencari makan sendiri. "Tidak seperti di Gunung Emei, di mana kera-kera hidup di alam liar secara mandiri. Kera di Xianfeng mulai terbiasa dibesarkan di penangkaran," tulis media tersebut.

penduduk Desa Xianfeng, Sichuan, Tiongkok ramai-ramai mengangkut kera liar dari Gunung Emei.

Para penduduk Desa Xianfeng mengaku kualahan menangani ulah nakal kera-kera tersebut. Tidak hanya merusak ladang pertanian, kera-kera itu nekat menjarah bahan makanan di rumah-rumah. Bahkan menyerang manusia dan berkelahi antarsesamanya jika dirasa perlu.

Pemerintah setempat kini sedang mencanangkan program pemulangan kera-kera liar itu ke habitat asalnya. Para ahli mengatakan, setengah dari jumlah kera-kera itu sudah berhasil dipulangkan, namun separuhnya kini masih sering mengepung desa. "Saya kira mereka bertekad untuk tetap tinggal dengan penduduk desa. Penduduk desa harus belajar hidup berdampingan dengan kera, sampai pada akhirnya kera-kera itu pergi dengan kemauannya sendiri."

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini