Sukses

Tak Ingin Ibu Terus Ngamen, Nova Kejar Mimpinya Jadi Desainer

Sejak kecil setiap pulang sekolah Nova tak pernah menghabiskan waktunya untuk bermain.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tega bila melihat sang ibu yang telah melahirkan kita yang seharusnya berada di rumah untuk mengurusi urusan rumah tangga harus terus bekerja. Apalagi dengan risiko yang tinggi hanya demi mencari sesuap nasi. Itulah yang kini dialami Nova Alawiyah, gadis belia berusia 17 tahun asal Tegalega, Bogor, yang menjadi santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI).

Sejak kecil setiap pulang sekolah Nova tak pernah menghabiskan waktunya untuk bermain. Ibunya mengajak Nova dan adiknya untuk mengamen di lampu merah di daerah Pangrango, Bogor. Ibu Nova bersama seorang temannya yang juga ikut mengamen bertugas sebagai penyanyi sambil membawa tape kecil yang dikalungkan di leher. Sementara Nova yang saat itu masih kecil bersama adiknya bertugas untuk berkeliling memungut saweran kepada kendaraan dan warga yang ia temui.

Sejak kecil setiap pulang sekolah Nova tak pernah menghabiskan waktunya untuk bermain.

Dari hasil mengamennya itu, Nova mengaku paling banyak hanya mendapat uang Rp 70 ribu. Dan itu harus dibagi lagi dengan teman ibunya. Hal ini hampir setiap hari dilakukan Ibu Nova bersama temannya. “Meski dapetnya enggak seberapa asal cukup untuk makan hari itu Ibu udah senang”, ujar Nova.

Ayah Nova sebenarnya masih bekerja. Namun karena penghasilannya hanya cukup untuk membayar kontrakan harus memaksa ibunya ikut mengais rezeki di pinggir jalan. Nova bersama keluarganya tinggal di rumah kontrakan yang hanya berukuran 3x3 meter dan harus rela berhimpitan ketika tidur. Lokasinya persis di pinggir jalan Tol Jagorawi, sehingga selalu bising dengan kendaraan.

Saat lulus SMP di tahun 2015 Nova mengalami kesulitan biaya sehingga ia tak bisa melanjutkan sekolah ke SMA. Ia kemudian mendaftar menjadi santri Rumah Gemilang Indonesia jurusan tata busana. Di RGI ini ia bertekad kuat di masa depan harus menjadi orang hebat agar ibunya berhenti menjadi pengamen.

Sampai saat ini Ibunda Nova masih aktif mengamen. Jika Nova berkunjung ke rumah di sela waktu liburnya belajar di RGI, ia sering meminta agar ibunya hanya fokus saja mengurus rumah. Kehidupan jalanan yang keras dan tidak aman yang menjadi alasan Nova meminta ibunya berhenti mengamen.

“Nova penginnya ibu tuh di rumah aja urus adik enggak usah ngamen, karena di jalanan itu bahaya banget, tapi ibu tetap aja ngamen karena katanya buat makan," ujar Nova sambil meneteskan air mata. Pergaulan yang tidak sehat di jalanan juga membuat Nova khawatir jika ibunya terus-terusan di jalanan.

Nova kemudian melanjutkan ceritanya bahwa ia ingin menjadi desainer muslimah yang sukses agar bisa membahagiakan orang tuanya. “Saya ingin menjadi desainer seperti Irna Mutiara, Ria Miranda atau Dian Pelangi biar nanti ibu enggak usah kerja lagi,” ujar Nova.

Sejak kecil setiap pulang sekolah Nova tak pernah menghabiskan waktunya untuk bermain.

Kini sudah hampir 5 bulan Nova dididik di RGI. Pusat pelatihan yang fokus pada pembinaan keterampilan dan akhlak ini gratis untuk generasi muda dhuafa. Meski baru belajar, Nova sudah mampu membuat baju, celana dan jenis pakaian lainnya mulai dari membuat pola hingga memotong bahan dan menjahitnya sendiri menjadi satu bentuk pakaian yang utuh.

Nova pun optimistis melalui ilmu yang ia dapat dari RGI ini bisa membawanya menuju kesuksesan. “Insya Allah saya yakin mimpi saya bisa terwujud dan seberat apa pun jalannya akan Nova hadapi," kata Nova.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini