Sukses

Rusia Sosialisasikan Program Keselamatan Selfie

Selfie terbukti telah memakan banyak korban. Karena itu Rusia mengkampanyekan porgram keselamatan selfie. Seperti apa?

Citizen6, Jakarta Selfie terbukti telah memakan banyak korban.  Beberapa orang bahkan sampai meninggal dunia. Misalnya Erie Yunanto, anak Jogja yang melakukan selfie di puncak Merapi.

Sementara seseorang pendaki di pegunungan Wales’ Brecon Beacon yang membawa tongsis  meninggal diduga karena efek arus listrik yang yang menyambar tongsis yang terbuat dari metal. Di Disneyland Hongkong, penggunaan tongsis telah dilarang.

Kini Rusia mulai kemarin, Rabu, 7 Juli 2015, meluncurkan program kesehatan publik untuk mengurangi jumlah korban meninggal  atau luka-luka yang disebabkan selfie.

Kampanye keselamatan Selfie di negeri beruang merah ini dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan selfie.
Dalam kampanye ini, serangkaian tanda rambu-rambu yang berbentuk kartun lucu dipakai untuk mensosialisasikan program ini.

Selfie terbukti telah memakan banyak korban. Karena itu Rusia mengkampanyekan porgram keselamatan selfie. Seperti apa?

Kartun-kartun tersebut menggambarkan skenario bagaimana berbahayanya saat seseorang melakukan selfie. Peraturan tersebut melarang seseorang melakukan selfie di beberapa tempat diantaranya: saat berkendara, saat di kereta api, perahu atau kapal, saat sedang di lingkungan binatang buas dan saat menyeberang rel kereta.

Peraturan tersebut sengaja diluncurkan karena beberapa rakyat Rusia telah menjadi korban selfie. Salah satunya adalah remaja laki-laki yang meninggal karena terjatuh dari jembatan saat sedang selfie. Yang kedua adalah seorang ibu yang sengaja menembak kepalanya sendiri karena selfie.

Laporan AP menyebutkan sedikitnya telah ada 10 korban selfie yang meninggal dan ratusan yang lain mengalami luka-luka. Namun sayang tak disebutkan dari mana data tersebut berasal.satu

Mungkin Rusia adalah satunya negara yang meluncurkan program untuk keselamatan selfie buat warganya. Kira-kira kapan Indonesia melakukannya?

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.