Sukses

Kemenkes Angkat Bicara Bantah Pesan Berantai Sebut Pemberian Obat Cacing Berbahaya

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah pesan berantai hoaks yang menyebutkan adanya bahaya di balik pemberian obat cacing pada siswa dan siswi di sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah pesan berantai hoaks yang menyebutkan adanya bahaya di balik pemberian obat cacing pada siswa dan siswi di sekolah. Mereka meminta masyarakat tidak mempercayai pesan berantai tersebut.

Sebelumnya marak beredar melalui pesan berantai di media sosial maupun aplikasi percakapan yang mengklaim adanya bahaya obat cacing Albendazole. Pesan berantai itu juga menyebut pemberian obat cacing merupakan rencana depopulasi dari Pemerintah.

Melalui akun Instagram resminya @kemenkes_ri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi, Kemenkes memberikan bantahannya yang diunggah pada 16 Agustus 2023.

"Telah beredar luas di media sosial yang mengaitkan obat Albendazole dengan depopulasi. Hhmm emang bener ya? Yuk, cek faktanya disini 👇

Kenyataanya, Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan (POPM) yang salah satunya obat Albendazole bertujuan untuk mencegah penularan cacingan. Bukan depopulasi. Jadi aman digunakan sepanjang mengikuti anjuran dokter.

Pesan #Minkes, yuk lebih hati-hati terhadap setiap informasi yang beredar. Pastikan informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Kita saring sebelum sharing ya, Salam sehat!"

Dalam postingan itu juga disebutkan bahwa obat Albendazole tablet kunyah (dosis tunggal) efektif untuk infeksi cacing kremi, cacing gelang, cacing trikuris, cacing S. stercoralis dan cacing tambang,

Sumber:

https://www.instagram.com/p/CwAfQzxR4UR/?img_index=4

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini