Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Petugas Medis Sengaja Menularkan COVID-19 Saat Rapid Test

Beredar kabar bahwa petugas medis sengaja menularkan COVID-19 saat rapid test. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang petugas medis sengaja menularkan virus corona COVID-19 saat rapid test beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Rismayana Bado pada 5 Juni 2020.

Akun Facebook Rismayana Bado mengunggah narasi yang meminta masyarakat waspada terdapat rapid test dadakan dan penggunaan sarung tangan petugas medis. Ia mengklaim bahwa hal tersebut dapat menularkan COVID-19.

"*RAPID TES MENDADAK*_*Mohon menjadi PERHATIAN bagi diri Anda maupun keluarga*_

Bila Anda tiba-tiba terjebak dalam operasi *RAPID TES* dadakan.Tiba2 datang Petugas yang meng *HARUS* kan Anda mengikuti Rapid Tes, maka yang perlu diperhatikan adalah *SARUNG TANGAN* Petugas.

Kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) *tanpa ganti*, dimana setelah Petugas itu pegang orang/pasien yang di Rapid Tes, kemudian tanpa ganti sarung tangan, Petugas lalu memegang Anda, maka disinilah letak rawannya *PENULARAN VIRUS*, karena kita tidak tahu dan Petugas pun tidak tahu, apakah orang yang dipegang sebelum kita tadi *REAKTIF, POSITIF* atau *NEGATIF*

Jadi *PENULARAN* bukan karena kita berada ditempat umum saja, akan tetapi saat Rapid Tes dilakukan massal atau perkelompok, Petugasnya *TIDAK GANTI2 SARUNG TANGAN* _(bisa terjadi)_

Untuk itu agar aman, silahkan anda minta *GANTI sarung tangan Petugas* (Anda berhak), dan jika Petugas tidak berkenan, Anda boleh *MENOLAK di Rapid Tes* (berhak) demi keselamatan dan kesehatan Anda.

*salam sehat*_semoga bermanfaat_ 🙏🙏🙏," tulis akun Facaebook Rismayana Bado.

Konten yang disebarkan akun Facebook Rismayana Bado telah 492 kali dibagikan dan mendapat 53 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang petugas medis sengaja menularkan virus corona COVID-19 saat rapid test.

Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlang Samoedro, Sp. P.

Dokter Erlang mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Justru, kata dia, sarung tangan yang digunakan tenaga medis saat melakukan upaya medis termasuk rapid test bertujuan melindungi petugas dari penularan virus.

"Sarung tangan itu untuk perlindungan petugas, bukan pasien," ungkap dr Erlang kepada Liputan6.com, Selasa (9/6/2020).

Dokter Erlang menambahkan petugas medis pasti mengedepankan protokol kesehatan dalam menangani semua pasien termasuk mereka yang terpapar COVID-19. Sehingga dapat mencegah penularan COVID-19.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang petugas medis sengaja menularkan virus corona COVID-19 saat rapid test ternyata tidak benar. Sarung tangan yang digunakan petugas medis saat rapid test guna melindungi diri dari paparan virus.

Petugas medis juga mengedepankan protokol kesehatan dalam melakukan menangani semua pasien.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.