Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Foto Retakan Laut dan Potensi Gempa Besar di Jawa

Viral, foto tentang retakan laut yang berpotensi gempa besar di Jawa. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, beredar sebuah foto yang diklaim sebagai retakan di laut.

Kabar ini diunggah oleh akun Facebook Kata Bijak pada 29 September 2019 lalu. Akun ini juga menambahkan sebuah narasi dalam unggahannya.

"Nestapa Lombok blm Berakhir laut mulai Retak2 Sudah..Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..

PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...

Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa

Sahabat LIPI, LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa. Mari simak infonya dari berikut ini.

BeritasatuBeritaSatu TV

Pisahkan tas yg ada surat2, obat2 anak yg hrs dibawa dlm kondisi emergency mulai sekarang.

Semoga kita sekeluarga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Yaa Robbal Alamin.

Jangan panik, perbanyak istighfar dan doa, hanya Allah maha pelindung dan mengampuni...

Satu fakta angka angka yg menarik untuk kita fikirkan :

Adakah kita sadari...???

AcehTsunami26-12-2004

BohemiaGempa26-11-1902

JogjaGempa26-05-2006

Tasik - Jawa BaratGempa26-06-2010

Gunung MerapiMeletus26-10-2010

Jambatan TenggarongSamarinda, IndonesiaRuntuh26-09-2013

Mengapa semua iniTerjadi pada Tgl. 26

Apakah ini suatu kebetulan??

Bukalah dan bacalahAl-Quran Juz ke: 26

Allah SWT telah berfirman.

Bunyinya :

"Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".

Biar mereka semua tahu bahwa Mu'jizat Allah itu ada !!!

Jika sudi...

Sampaikanlah kepada hamba Allah yg lain... wallahu'alam...

Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA ini.

Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki1 hari akhirat = 1000 tahun dunia24 jam akhirat = 1000 tahun dunia3 jam akhirat = 125 tahun dunia1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja.

Pantaslah kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. ⌛⏰

Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"

Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalan hidup kita ini.

Kuatkan berfikir utk akhirat.Karena dunia ini akan kita tinggalkan.

Fokus akhiratItulah tempat kita akan hidup seterusnya.

Ingatlah ini :untuk diri saya sendiri.Mayat orang Islam yang tidak sembahyang pada 1000 tahun dulu masih disiksa hingga kini.

Allahuakbar!!! 1 waktu kita tinggalkan sholat sama dengan 8000 tahun siksaan neraka. Jika kita sehari 5 waktu x sholat?

5 x 8000 = 40.000tahun.

Subhanallah...

Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita ini. Akan mendapat pahala mengingatkan saudara Islam...

Kirim La illaha illa Allah,_Muhammadu Rasulullah

Kirim kepada 3 group saja. Lihat apakah anda mempunyai waktu untuk ALLAH atau tidak???🙏🙏🙏Semoga masuk surga yang membagikan ini aamiin...," tulis akun facebook Kata Bijak.

Konten yang diunggah Kata Bijak telah 344 kali dibagikan dan mendapat 499 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang foto lautan retak yang berpotensi gempat besar di Jawa ternyata tidak benar.

Fakta ini dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id dengan judul artikel "Gempa Lombok Picu Megathrust Selatan Jawa - Selat Sunda, BMKG : Itu Hoax".

JAKARTA (2 Agustus 2018) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa - Selat Sunda adalah kabar bohong (hoax). Kedua gempa tersebut dinilai memiliki sumber gempa yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh.

"Itu Hoax, jangan percaya. Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust Selatan Jawa. Video yang banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (2/8).

Dwikorita menerangkan, gempa Lombok merupakan gempa yang mempunyai aktifitas yang berbeda dengan gempa Megathrust. Gempa Lombok dibangkitkan oleh patahan aktif, sedangkan gempa Megathrust dibangkitkan oleh aktifitas tumbukan lempeng di zona subduksi.

Menurut Dwikorita, kabar bohong tersebut sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kepanikan di masyarakat. Hingga saat ini, kata dia, belum ada cara ataupun teknologi untuk memprediksi secara tepat kapan, dimana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.

"Potensi gempa kuat di zona megathrust selatan Jawa Barat - Selat Sunda seperti halnya zona Megathust Mentawai adalah hasil kajian yang siapapun tidak tau kapan terjadinya," tuturnya.

Lebih lanjut, Dwikorita menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai kabar bohong yang banyak beredar lewat media sosial. BMKG sendiri, tambah dia, terus mengupdate prakiraan cuaca, maritim, penerbangan, iklim, kualitas udara, gempabumi, dan tsunami selama 24 jam penuh.

"Pastikan informasi hanya diperoleh dari BMKG. Selain lewat website, masyarakat juga bisa memantau akun media sosial BMKG serta melalui aplikasi mobile yang bisa didownload di Apple Store dan Google Play Store," imbuhnya.

Selain itu, polisi juga sudah menindaklanjuti kabar hoaks yang viral tentang foto lautan retak dan potensi gempa besar di Jawa.

Pelaku yang pertama kali menyebarkan konten tersebut telah ditangkap polisi pada 15 November 2018 lalu.

Fakta ini dikutip dari situs radarpekalongan.co.id dengan judul artikel "Gara-gara Unggah Unggah Hoax di Facebook, Pemuda Ini Dicokok Polisi".

Ini Peringatan kita semua yang kerap menggunakan media sosial (medsos). Sebab, jika asal membuat status, kita bisa terjerat dengan hukuman.

Seperti dialami Dian Purwanto, warga Kelurahan Keturen Kecamatan Tegal Selatan. Gara-gara menyebarkan informasi tentang gempa dahsyat yang cukup membuat banyak orang resah melalui facebook, pemuda 25 tahun itu kini harus meringkuk di sel tahanan Mapolres Tegal Kota. Diketahui, melalui postingannya di FB, dia membuat status soal gempa tak lama setelah musibah gempa bumi di Lombok.

Kapolres Tegal Kota AKBP Jon Wesly Arianto menyatakan, dalam informasi bohong yang dibagikan, tersangka menggunakan pernyataan dari hasil wawancara satu stasiun televisi swasta dengan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Namun dalam postingan itu, dia melintir informasi tersebut sehingga menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat,” kata Jon.

Tersangka menulis di akun tersebut tentang ‘nestapa Lombok belum berakhir’. Laut mulai retak-retak sudah. Buat yang lagi di pulau Jawa atau ada keluarga di pulau Jawa. Perbanyak doa dan tetap waspada’.

Dalam postingannya, pelaku juga menuliskan ‘LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan’.”Termasuk diantaranya, dia (pelaku) juga menambahkan tulisan angka-angka yang saling dihubungkan dengan ayat-ayat suci,” jelasnya.

Sementara, pengungkapan kasus ini bermula ketika ada patroli siber oleh anggotanya. Setelah ditelusuri, akhirnya tim menangkap tersangka di rumahnya di Keturen Tegal Selatan.

”Dian Purwanto kami amankan pada Kamis (15/11). Dan atas tindakannya itu, pelaku terbukti melanggar perbuatan yang dilarang dan dijerat Pasal 15 UU 1946 tentang hukum pidana,” jelas Jon.

Disebutkan, barang siapa menyiarkan kabar yang tidak pasti atau yang tidak lengkap, sedangkan dia mengerti kabar tersebut akan menimbulkan keonaran di masyarakat diancam dengan hukuman penjara maksimal 2 tahun.

”Karenanya, kepada masyarakat yang suka memposting di medsos, agar berhati-hati. Saring dulu sebelum di share,” bebernya.

Sementara tersangka Dian mengaku bahwa dirinya memperoleh informasi itu dari akun Facebook lain.

“Saya dapat itu hasil copy-paste dari akun lain yang muncul di beranda Facebook. Selanjutnya, saya copy paste dan diunggah di postingan FB saya,” akunya.

Atas postingannya itu, Dian juga mengaku tidak tahu bahwa tindakannya itu melawan hukum.

“Baru sekali ini saya melakukannya. Dan saya menyesal sekali,” pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Foto lautan retak dan potensi gempa di Pulau Jawa ternyata tidak benar. BMKG telah membantah bahwa itu tersebut adalah hoaks.

Foto dan narasi yang disebarkan oleh akun Kata Bijak tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini