Sukses

Kaleidoskop 2022: Bagas/Fikri Cetak Sejarah di All England, Piala Thomas Lepas

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mencetak sejarah dengan menjuarai All England 2022. Sementara itu, tim bulu tangkis Indonesia belum mampu mempertahankan gelar juara Piala Thomas.

Liputan6.com, Jakarta - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mencetak sejarah di All England 2022. Ganda putra Indonesia itu merebut gelar juara turnamen bulu tangkis bergengsi pada debutnya.

Bagas/Fikri mengalahkan unggulan kedua yang juga seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pasangan yang akrab dengan akronim ini menang 21-19 dan 21-13 dalam laga final di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Minggu, 20 Maret lalu.

Capaian Bagas/Fikri memastikan Indonesia meraih gelar keenam dalam tujuh edisi terakhir All England. Satu-satunya kegagalan terjadi pada 2021 lalu saat tim Indonesia dipaksa mundur akibat protokol kesehatan. Total Indonesia sudah mengoleksi 49 gelar All England dan berada di peringkat empat klasemen negara tersukses.

Namun, Bagas/Fikri harus melewati jalan yang berat untuk naik podium juara pada turnamen badminton tertua di dunia itu. Perjalanan mereka dimulai dengan mengalahkan sesama ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan pada babak pertama dengan skor 21-18 dan 21-19.

Masuk ke babak kedua, Bagas/Fikri menghadapi Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Setelah 55 bermain, mereka menang 24-22, 13-21, dan 21-17 atas unggulan kedelapan asal Malaysia itu.

Lolos ke perempat final, Bagas/Fikri sudah ditunggu juara dunia Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Kalah di gim pertama 16-21, Bagas/Fikri mencatat comeback gemilang usai menumbangkan unggulan ketiga asal Jepang tersebut secara dramatis 21-16, dan 22-20.

Di semifinal, lawan yang harus mereka hadapi adalah unggulan pertama dan peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Melawan senior di Pelatnas PBSI, Bagas/Fikri meraih tiket final setelah menang rubber game 22-20, 13-21, dan 21-16.

Bagas/Fikri mengalahkan senior lainnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Ini adalah titel terbesar yang pernah dimenangi Bagas/Fikri. Sebelumnya, mereka menjuarai Hyderabad Open 2019 yang merupakan turnamen level Super 100.

Pada 2020, mereka hanya berlaga di turnamen BWF World Tour Super 300 pada 2020. Tahun berikutnya naik level dengan tampil di sejumlah turnamen Super 500 (German Open), Super 750 (Indonesia Masters), dan Super 1000 (Yonex & Toyota Thailand Open, Denmark Open, Indonesia Open).

Hasil terbaik dari rangkaian turnamen tersebut adalah perempatfinal Denmark Open. Hingga akhirnya Bagas/Fikri menorehkan tinta emas di All England 2022.

Setelah All England, para pebulu tangkis Indonesia kemudian berlaga di Piala Thomas. Kejuaraan bulu tangkis beregu putra itu berlangsung Impact Arena, Bangkok, Thailand, 8 sampai 15 Mei.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kalah dari India

Tim bulu tangkis Indonesia datang ke Bangkok, Thailand, dengan tekad mempertahankan Piala Thomas. Sebelumnya, Indonesia harus menunggu selama 19 tahun untuk kembali memenangkan kejuaraan beregu putra itu.

Pada laga final Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Indonesia mengunci gelar juara usai menang 3-0 atas juara bertahan China di di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu, 17 Oktober 2021. Ketiga poin kemenangan disumbang Anthony Sinisuk Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie.

Sayang, upaya Indonesia mempertahankan Piala Thomas pada 2022 dikandaskan India. Anthony Ginting dan kolega menyerah 0-3 dari India dalam laga final di Impact Arena, Bangkok, 15 Mei lalu.

Anthony Ginting yang turun sebagai tunggal pertama menyerah dari Lakshya Sen 21-8, 17-21, dan 16-21. Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang tampil sebagai ganda pertama juga harus mengakui keunggulan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty 21-18, 21-23, dan 19-21.

Sedangkan Jonatan Christie kalah dua set langsung 15-21 dan 21-23 dari Srikanth Kidambi. India pun mencetak sejarah karena ini kali pertama menjuarai Piala Thomas.

Meski belum bisa mewujudkan mimpi back to back juara Piala Thomas, perjuangan tim bulu tangkis Indonesia tetap lauak mendapatkan apresiasi tinggi. Sebab perjalanan Indonesia melangkah ke final juga tidak mudah, yaitu dengan mengalahkan Korea Selatan, China, dan Jepang.

"Saya lihat teman-teman di Piala Thomas sudah maksimal, tapi sayang di final ada kendala seperti Jonatan (Christie) misalnya kaki kirinya tidak enak, begitu juga Ginting mungkin ada sesuatu tapi dia memaksakan untuk terus berjuang," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.

 

3 dari 3 halaman

Piala Uber

Tim bulu tangkis Indonesia datang ke Piala Uber 2022 dengan mayoritas pemain-pemain muda. Hanya Nita Violina Marwah dan Jesita Putri Miantoro yang sebelumnya masuk dalam tim Uber Indonesia tahun lalu.

"Di tim Uber semua pemain muda, ini adalah kesempatan buat mereka untuk menguji kemampuan. Jadi ini bukan asal pilih, tapi saya sudah koordinasi dengan pelatihnya melihat performa di latihan mereka memang sudah layak," Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.

"Untuk fase grup saya percaya mereka bisa melaluinya dan saya berharap mereka bisa melaju ke semifinal dan menciptakan kejutan. Harapan saya semua bisa bermain maksimal baik tim Thomas maupun tim Uber," harap Rionny.

Indonesia sukses melewati lolos ke perempat final sebagai runner up Grup A setelah harus mengakui keunggulan Jepang 1-4. Dalam laga ini, tim putri Indonesia sempat membuat kejutan besat lewat Bilqis Prasista.

Bilqis yang merupakan peringkat 300 dunia mampu menang straight set 21-19 dan 21-19 atas tunggal putri nomor satu dunia Akane Yamaguchi. Sayang, kejutan Bilqis ini tidak bisa diikut rekan-rekannya di empat partai berikutnya.

Di perempat final, tim putri Indonesia kalah dari juara bertahan China. Komang Ayu Cahya Dewi yang tampil sebagai tunggal putra menyerah dari peraih medali emas Olimpiade 2020, Chen Yu Fei, 12-21 dan 11-21.

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang menjadi ganda pertama juga belum dapat menyumbang poin. Mereka kalah 19-21 dan 16-21 dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Harapan Indonesia tinggal pada Bilqis Prasista. Namun, Bilqis belum mampu mengalahkan He Bing Jao. Dia takluk rubber game 21-19, 18-21, dan 7-21.

China pun melaju ke semifinal. Dalam perebutan tiket final, China mengalahkan Thailand 3-0. Mereka menghadapi Korea Selatan yang menyingkirkan Jepang juga dengan skor yang sama.

Di final, Korea Selatan mengalahkan China 3-2 setelah sempat dua kali tertinggal terlebih dahulu. Di partai pertama, tunggal putri An Seyoung kalah dari Chen Yufei.

Ganda putri Korsel Lee So-hee/Shin Seung-chan kemudian bisa menyamakan kedudukan dengan mengalahkan pasangan nomor satu dunia Chen Qingchen/Jia Yifan. China lagi-lagi bisa unggul lewat kemenangan tunggal putri kedua, He Bingjiao, atas Kim Gae-un.

Akan tetapi, Korsel akhirnya bisa meraih gelar juara Piala Uber 2022 berkat kemenangan Kim Hye-jeong/Kong hee-yong atas Huang Dongping/Li Wenwei yang disusul keberhasilan Sim Yujin menaklukkan Wang Zhiyi.

Ini adalah gelar juara Piala Uber kedua yang pernah Korea Selatan rasakan. Sebelumnya, putri-putri Negeri Ginseng kali pertama memenangi Piala Uber adalah pada edisi 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dengan hasil ini, Korsel pun mendekati jumlah gelar Indonesia dan Amerika Serikat yang sama-sama telah tiga kali menjuarai Piala Uber. China masih menjadi penguasa Piala Uber hingga saat ini dengan koleksi 15 gelar juara, disusul Jepang dengan raihan enam trofi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.