Sukses

MotoGP: Ketimbang Boyong Marquez, KTM Memilih Kembangkan Motor RC16

Marquez sempat dikait-kaitkan dengan KTM jelang bergulirnya MotoGP 2019.

Liputan6.com, Jakarta Marc Marquez sempat dikaitkan dengan kemungkinan gabung dengan Red Bull KTM Factory Racing di MotoGP musim ini. Namun KTM mengurungkan niat untuk menawar Marquez karena terlalu mahal.

CEO KTM, Stefan Pierer percaya uang yang dibayar untuk gaji Marquez bisa untuk mengembangkan motor RC16. Dengan begitu, KTM bisa lebih kompetitif lagi di MotoGP.

Marquez dikaitkan dengan KTM karena kedekatannya dengan Red Bull yang merupakan sponsor utama KTM. Kebetulan Marquez pun belum tertarik untuk tinggalkan Honda.

Pierer mengatakan, mencoba untuk datangkan Marquez tidak tepat dilakukan sekarang. KTM disebutnya masih butuh untuk berkembang.

"Marc Marquez pembalap yang luar biasa. Dia pasti bisa menang dengan motor kami. Itu karena faktor pembalap masih penting di dunia balap," katanya seperti dikutip motorsport.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Bisa Kalah

Pierer juga mengatakan, KTM bakal kesulitan untuk merekrut Marquez dalam hal prestasi. Di sini, Marquez tak akan boleh kalah.

"Sulit kalau memboyongnya di proyek awal seperti sekarang. Jika dia menang, itu karena faktor pembalap. Jika dia kalah, motor disalahkan. Dia tak bisa kalah," ujar pria asal Austria itu.

"Belum lagi gaji, kalaupun Red Bull membayar gajinya. Saya lebih suka pakai itu untuk motor. Namun itu butuh kesabaran."

KTM kini diperkuat empat pembalap. Untuk tim pabrikan, mereka memakai Johan Zarco dan Pol Espargaro. Sedangkan di KTM Tech3 sebagai tim satelit, mereka memakai jasa Hafizh Syahrin dan Miguel Oliveira.

3 dari 3 halaman

40 juta euro

KTM mengaku sudah memperkerjakan 180 orang untuk proyek di MotoGP. Mereka juga siapkan dana 40 juta euro untuk sepanjang 2019.

"Kami baru memasuki tahun ketiga dan masih pemula, tapi kami di jalan yang benar. Balap juga artinya kesabaran. Butuh 7 tahun bagi kami menang di Reli Dakar, setelah itu kami menang 18 kali beruntun," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.