Sukses

Bencana Melanda, Jamkrindo Siapkan Rp 930 Miliar untuk Klaim

Manajemen Perum Jamkrindo menyiapkan dana Rp 930 miliar untuk membayar klaim penjaminan pada 2014.

Bisnis penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tak terlepas dari ancaman kredit macet alias gagal bayar seperti yang dirasakan pihak perbankan. Beban klaim Perum Jamkrindo diperkirakan membengkak karena berbagai bencana yang melanda Indonesia pada 2014.

Direktur Manajemen Risiko Perum Jamkrindo, Bakti Prasetyo mengungkapkan, pihaknya telah mematok dana klaim untuk menjamin KUR sekitar triliunan rupiah di tahun ini.

"Kami akan siapkan dana Rp 930 miliar pada tahun ini untuk membayar klaim penjaminan. Itu sudah memperhitungkan bencana meletusnya Gunung Sinabung, Gunung Kelud, banjir yang berpotensi meningkat," ungkap dia saat Paparan Kinerja 2013 di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Bakti mengkhawatirkan, empat daerah sebagai penyumbang kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) tertinggi. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.

"Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Utara (Sulut)dan DKI Jakarta jadi wilayah dengan NPL tertinggi. Padahal dulu NPL di Jatim sentra UKM sangat baik, tapi mungkin karena kondisi ekonomi sulit, banyak pengusaha tidak mampu melunasi kredit," jelas Bakti.

Dia menyebut, beban klaim Jamkrindo sepanjang tahun lalu mencapai Rp 896,58 miliar atau naik dari tahun sebelumnya yang meraih Rp 618,02 miliar.

"Tren klaim KUR memang meningkat sejak tahun 2010 seiring dengan kenaikan volume penyaluran KUR dari perbankan dan perusahaan pembiayaan. Namun rasio klaim KUR kami sejak 2007-2013 masih normal dan sehat di angka 2,39%," ujar Bakti.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), kata Bakti, merupakan perbankan dengan penyerapan klaim Jamkrindo terbanyak. Pasalnya, lanjut dia, perbankan pelat merah ini menyalurkan jumlah KUR sekitar 65% dari total pembiayaan perseroan.

"NPL BRI juga bagus dengan rasio di bawah 2% meskipun penyaluran kreditnya mayoritas 70% ke sektor mikro dan 2,1% ke sektor ritel," ucap Bakti.

Sementara Imbal Jasa Penjaminan Bersih (IJP) di 2013, Jamkrindo mencetak pendapatan Rp 1,33 triliun atau menanjak dari realisasi 2012 sebesar Rp 1,17 triliun. Dan untuk tahun ini, BUMN tersebut menargetkan pendapatan IJP KUR sebesar Rp 1,28 triliun. (Fik/Ahm)

Baca juga:

Pemerintah Suntik Modal ke Jamkrindo dan Askrindo

Kementerian BUMN Segera Tentukan Nasib Reasuransi Terbesar di RI

Jamin Keamanan Kredit Nasabah, BTN Gandeng Askrindo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini