Sukses

10 Negara Dengan Peringkat Investasi Terburuk di Dunia (II)

Banyak negara berupaya keras menarik investasi asing masuk. Sayangnya, lembaga pemeringkat justru menganggapnya tak layak. Negara mana saja?

Banyak pemerintah yang berupaya keras menarik para investor agar mau menanamkan modal di negaranya. Sayangnya, lembaga pemeringkat global seperti Standard and Poor’s, Moody’s and Fitch masih menemukan sejumlah keburukan yang membuat sebuah negara belum layak menjadi tujuan investasi.

Seperti dikutip dari The Richest, Selasa (10/12/2013), sejumlah negara di dunia masih memperoleh rating yang rendah karena dipicu beberapa faktor internal dan eksternal. Sebagai perbandingan, nilai peringkat tertinggi yang diberikan adalah AAA, sementara beberapa negara di dunia bahkan masih mendapat rating CCC-.

Masalah kebebasan berbisnis nyaris menjadi isu utama di setiap negara yang memperoleh peringkat rendah. Lebih lengkapnya, berikut 10 negara yang memiliki rating investasi terburuk di dunia:

6. Belarusia

Populasi penduduk: 9,4 juta
Rating surat utang: B-

Peningkatan peringkat kredit dari C ke B- dilakukan S&P untuk Belarus karena sukses melakukan perbaikan likuiditas dan upaya-upaya stabilisasi yang berhasil.  Saat ini arah kebijakan ekonomi Belarus telah menuju ke arah yang benar.

Anggaran pemerintah dan kurangnya kebebasan negara menjadi dua masalah besar yang dihadapi Belarus. Negara tersebut diketahui bertengger di posisi 154 sebagai negara paling bebas di dunia ini berdasarkan kebebasan moneter dan bisnis.

Meski telah melakukan upaya yang tepat, namun untuk meraih lebih banyak investasi, Belarus masih jauh tertinggal.

7. Libanon

Populasi penduduk: 4,4 juta
Rating surat utang: B-

Libanon masih mempertahankan rating B- dengan proyeksi negatif.  Peringkat tersebut diberikan karena penurunan landasan makroekonomi yang terus terjadi di Libanon.

Sementara itu, Libanon hanya berhasil meraih peringkat negara paling bebas ke-91 di dunia. Libanon tercatat memiliki masalah di bidang keadilan dan regulasi.

Kurangnya kebebasan berbisnis dan sulitnya memperoleh hak properti menyulitkannya untuk menjadi negara dengan ekonomi yang kuat. Namun negara tersebut tumbuh signifikan dalam 30 tahun terakhir dan terus menggandakan PDB-nya.

8. Jamaika

Populasi penduduk: 2,7 juta
Rating surat utang: B-

Jamaikan juga berakhir dengan peringkat surat utang, B-. Dengan tingginya bisnis pariwisata di Jamaikan, tapi negara tersebut belum berubah menjadi lebih kuat.

Sejumlah persoalan ekonomi seperti pengeluaran negara dan defisit keuangan menggunung hingga 140% dari PBD. Dengan PDB sebesar US$ 24,8 miliar, negara tersebut hanya tumbuh 1,5%. Belum lagi, tingkat pengangguran terus meningkat.

Jamaika memang baik untuk berlibur tapi bukan untuk berinvestasi.

9. Belize

Populasi penduduk: 324.060
Rating surat utang: B-

Belize menjadi negara paling kecil di dunia yang mendapatkan peringkat tersebut. Negaranya memiliki terlalu banyak utang yang membuatnya menerima peringkat rendah. Dengan utang besar sekitar 70% dari PDB dan jumlah fiskal yang terbatas, Belize semakin sulit mengendalikan situasi finansialnya.

Bicara soal kebebasan berbisnis, Belize hanya meraih peringkat ke 102 di dunia. Banyak tempat lain yang lebih baik untuk berinvestasi selain Belize.

10. Honduras

Populasi penduduk: 7,9 juta
Rating surat utang: B

Meski nilai peringkatnya rendah, S&P melihat kemajuan yang berkelanjutan dan potensial dari Honduras. Namun Honduras masih memiliki beberapa masalah yang perlu diperbaiki. Beban utang, pengeluaran pemerintah dan terbatasnya kebebasan fiskal menjadi masalah bagi Honduras. Dengan portofolio global yang terbatas, Honduras menjadi salah satu negara termiskin di Amerika Tengah. Tentu saja negara ini tak cukup baik untuk menjadi tujuan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.