Sukses

Uni Eropa Kenakan Bea Masuk Anti Dumping Biodiesel RI & Argentina

Uni Eropa mengenakan tarif bea masuk anti dumping untuk biodiesel asal Indonesia dan Argentina. Kedua negara ini diduga menjual biodisel dengan harga rendah dari pasar Eropa, atau dikenal dengan praktik dumping.

Uni Eropa mengenakan tarif bea masuk anti dumping untuk biodiesel asal Indonesia dan Argentina. Sanksi tersebut diberikan karena kedua negara ini diduga menjual biodisel dengan harga rendah dari pasar Eropa, atau dikenal dengan praktik dumping.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/5/2013), Uni Eropa bakal menerapkan tarif bea masuk anti dumping ini harus dibayar selama 6 bulan atau bisa diperpanjang hingga lima tahun.

Beberapa perusahaan seperti Molinos Rio de la Plata SA, Aceitera General Deheza SA dan Pelita Agung Agrindustri ditargetkan membayar pajak impor anti dumping sebesar 104,92 euro atau setara Rp 1,3 juta per metrik ton, naik sekitar 10,6%.

Dalam jurnal resmi Komisi Eropa tercatat, produsen dari Uni Eropa termasuk Verbio AG (VBK), Jerman, Diester Industrie SAS, Perancis dan Novaol Srl, Italia menderita kerugian akibat impor produk murah dari Argentina dan Indonesia.

Penerapan tarif bea masuk anti dumping yang bertujuan memperketat persaingan para produsen biodiesel Eropa di pasar senilai 12 miliar euro menuai berbagai ketegangan. Hal tersebut seiring dengan upaya Uni Eropa meningkatkan penggunaan biofuel, energi hasil pengolahan tanaman seperti lobak, jagung, gandum dan gula. Saat ini Eropa tengah kekurangan bahan bakar fosil akibat pemanasan global. Etanol adalah jenis lain dari biofuel.

Selain Indonesia dan Argentina, pada 2009, Uni Eropa juga menghantam Amerika Serikat dengan pajak impor anti dumping selama lima tahun atas penjualan biodiesel. Biaya anti subsidi juga harus dibayar manufaktur Amerika seperti Archer-Daniels-Midland (ADM) dan Cargill. Pajak impor penjualan senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 9,8 triliun per tahun harus dibayar sampai selesai masa denda.

Pangsa pasar para eksportir Indonesia dan Argentina meningkat menjadi 19,3% di pasar biodiesel Uni Eropa dalam satu tahun terakhir terhitung dari Juni 2012, sebelumnya hanya 9,1% pada 2009, ujar pihak komisi. Para eksportir Indonesia meraih keuntungan dengan pesat, karena berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 1,4% menjadi 8,5% di pasar Eropa.

"Keputusan hari ini terkait kepastian lahan jual beli dan persaingan kerja Eropa," ujar John Clancy yang merupakan juru bicara Komisari Perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht.

Uni Eropa juga mengancam akan mengenakan pajak anti subsidi terpisah atas impor biodisel dari Argentina dan Indonesia. Sejak November lalu, komisi menyidik adanya bantuan pemerintah atas kemungkinan distorsi perdagaganan untuk ekportir Indonesia dan Argentina.

Rencananya hasil penyidikan tersebut akan diumumkan 10 Agustus mendatang. Empat bulan setelahnya, pemerintah Uni Eropa akan memutuskan tindakan definitf selama lima tahun untuk subsidi. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini