Liputan6.com, Jakarta Kurang dari sebulan, Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengakhiri masa jabatan, menuju transisi le pemerintahan baru.
Masa-masa akhir Kabinet Indonesia Maju pun disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan bernyanyi bersama.
Momen itu terjadi dalam kegiatan Serah Terima Barang Milik Negara Kementerian PUPR di Jakarta Selatan, pada Kamis (10/10).
Advertisement
Sebelum bernyanyi bersama, Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian PUPR yang dipimpin Basuki karena selalu transparan dalam menjelaskan hal-hal yang dikerjakan menggunakan APBN.
Seperti beberapa penampilan sebelumnya, Basuki mengiringi nyanyian tersebut dengan memainkan drum.
"Kami berdua kan tinggal menghitung hari. Karena itu di kesempatan ini saya tahu ibu kan sibuk, ada rasa galau, untuk itu saya mau menghibur ibu. Monggu bu, ibu mau nyanyi apa, saya main drum," ujar Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (10/10/2024).
Sri Mulyani pun menerima ajakan Basuki, dan memilih membawa lagu Menghitung Hari yang dipopulerkan Krisdayanti.
"Terimakasih, goodbye. Terimakasih Pak Bas, terimakasih semuanya," tutur Sri Mulyani di akhir momen tersebut.
Curhat Sri Mulyani Jelang Pensiun: Kumpulkan Pajak Tidak Mudah
Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa mengumpulkan pajak bukanlah tugas yang mudah.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Jakarta, pada Selasa (8/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga membahas postur APBN 2025, di mana pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp2.996,9 triliun pada tahun 2025. Salah satu sumber utama pendapatan ini berasal dari pemungutan pajak.
"Ini adalah rekor terbaru penerimaan negara, mendekati Rp3.000 triliun. Boleh lah diberi tepuk tangan, karena mengumpulkan pajak itu sulit. Kalau mudah, tidak perlu tepuk tangan," ujarnya.
Pendapatan Negara 2025
Bendahara negara ini pun merinci bahwa total pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan, yang mencakup pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp505,4 triliun.
Sri Mulyani menilai bahwa target tersebut sangat ambisius namun tetap realistis, didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5 persen.
"Target ini cukup ambisius namun realistis, sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, dan di sisi lain mampu memenuhi kebutuhan belanja pemerintah baru," tutup Menkeu.
Advertisement