Sukses

Pengamat Minta Pemerintah Perlu Lebih Perhatikan Pemudik yang Pakai Motor

Pengamat MTI Pusat Djoko Setijowarno menuturkan, pemakaian sepeda motor saat mudik rawan kecelakaan. Pemerintah pun dinilai mesti gencar sosialisasi agar pemakai sepeda motor ikuti program mudik massal.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, menjelang musim mudik Lebaran 2024 pemerintah perlu memperhatikan para pemudik yang akan menggunakan sepeda motor.

"Para pemudik yang akan menggunakan sepeda motor perlu lebih diperhatikan. Pemerintah mesti lebih gencar lagi mengampanyekan para pengguna sepeda motor agar mengikuti program mudik massal. Dengan demikian, tingkat kecelakaan bisa ditekan," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/4/2024).

Dia menuturkan, penggunaan sepeda motor saat mudik rawan kecelakaan, apalagi masih banyak yang membawa istri dan anak saat bersepeda motor saat masa mudik tahun lalu.

Padahal tertuang dalam Pasal 106 Ayat (9) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) menyebutkan, setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari satu orang. Jika melanggar, dapat dipidana kurungan paling lama satu bulan atau denda maksimum Rp 250.000 (pasal 292).

"Karena itu, para pemudik dengan sepeda motor harus dilarang membawa barang berlebihan dan anak-anak. Begitu pula pemudik yang menggunakan truk atau mobil pikap semestinya dilarang," ujarnya.

Sebab, meski diberi pelindung seperti terpal pada bagian atas, truk dan pikap hanya diperbolehkan untuk mengangkut barang, bukan orang. Disisi lain, antisipasi perlu disiapkan karena berdasarkan hasil evaluasi Lebaran 2023 tercatat ada 5.894 kasus kecelakaan dengan 726 korban jiwa selama periode mudik.

Sebagian besar, yakni 76,87 persen, kecelakaan melibatkan sepeda motor. Para pemudik ini bisa diarahkan untuk mengikuti mudik massal menggunakan bus. Penggunaan moda kapal laut juga bisa menjadi pilihan, apalagi pemerintah tahun ini menggelar program mudik gratis dari pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia.

"Mudik gratis menggunakan kapal laut sangat membantu warga ke kampung halaman di tengah tarif pesawat terbang yang tinggi, karena menggunakan tarif batas atas (TBA)," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hasil Survei

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survey Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran 2024 yang diselenggarakan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Wilayah Jabodetabek merupakan asal pemudik kedua sebanyak 28,43 juta orang (14,68 persen), setelah Jawa Timur 31,3 juta orang (16,17 persen).

Potensi pergerakan orang dari Jabodetabek pada Musim Lebaran tahun 2023, sebanyak 18,3 juta orang (54,31 persen). Sedangkan musim Mudik Lebaran tahun 2024 diperkirakan naik menjadi sebanyak 84,27 persen atau sebanyak 28,4 juta orang. Warga Jabodetabek yang ingin pergi mudik sebanyak 84,27 persen.

Ada lima pilihan moda bagi warga Jabodetabek, yaitu KA antar kota 8,26 juta orang (29,05 persen), bus 7,89 juta orang (27,76 persen), mobil pribadi 4,27 juta (15,03 persen), sepeda motor 2,56 juta orang (9,02 persen) dan kapal penyeberangan 1,63 juta orang (5,72 persen).

Mudik terbanyak berasal dari Kab. Bekasi sebanyak 3,59 juta orang (12,63 persen). Sementara mudik terbanyak menuju Jawa Tengah sebanyak 9,7 juta orang (34,17 persen). Pergerakan asal Jabodetabek sebanyak 28,4 juta orang. Pergerakan Mudik di dalam wilayah Jabodetabek sebesar 3,1 juta orang (11,04 persen). Pergerakan Mudik ke luar wilayah Jabodetabek sebanyak 24,7 juta orang (88,96 persen).

3 dari 4 halaman

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik H-2 Lebaran

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran, tepatnya 8 April 2024 dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.

Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi H+Lebaran atau Minggu, 14 April dengan porsi 21,16 persen atau setara 40,99 juta pergerakan. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Kemenhub Iswandi menuturkan, pilihan jalur mobil terbanyak melalui via Tol Trans Jawa sebesar 31,3 persen atau 11,1 juta pergerakan.

“Sedangkan sepeda motor via jalan arteri sebesar 33,2 persen atau 10,35 juta pergerakan,” tutur Iswandi saat diskusi bertajuk “Merajut Kebersamaan Lewat Mudik Sehat” yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) di Jakarta, Kamis, 28 Maret 202, dikutip dari Antara, Sabtu (30/3/2024).

Iswandi menuturkan, kebijakan one way bakal diberlakukan pada 5-9 April 2024 dari km 72 hingga km 414. Selanjutnya, contraflow diberlakukan 5-11 April dari km 36 hingga km 72. Ganjil genap akan berlaku 5-9 April 2024 dari km 0 hingga km 414. 

Untuk arus balik, one way bakal diterapkan pada 12-16 April dari km 414 hingga km 72, contraflow 12-16 April dari km 72-km 36, dan ganjil genap 12-16 April 2024 dari km 414 hingga km 0. 

"Patut dicatat, manajemen rekayasa lalu lintas dan kebutuhan lalu lintas bersifat situasional, berdasarkan pertimbangan dari Polri," kata Iswandi. 

 

4 dari 4 halaman

Poin Penting untuk Pemudik

Sementara itu, Training Director sekaligus founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan pemudik untuk menjamin keselamatan berkendara yakni aspek kendaraan, pengemudi, dan manajemen perjalanan. 

Jusri imbau, agar pemudik yang memakai kendaraan pribadi tidak membawa barang berlebih karena akan berdampak pada stabilitas kendaraan.

"Yang terpenting, jangan lupa sediakan waktu istirahat maksimal setiap dua jam sekali. Lalu, minimal tidur setelah mengemudi 6 jam," ujar dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini