Sukses

Bukan Politik, Mendagri Minta Pemda Waspada Harga Pangan Bikin Suasana Panas saat Ramadan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuturkan, hal yang rawan usai pemilu yakni kenaikan harga pangan dan kelangkaan barang. Ia pun mengingatkan untuk menjaga hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta jajaran pemerintah daerah mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024. Bukan karena suasana politik, tapi karena tingginya harga pangan.

"Saya mohon betul kepada Gubernur, kepala daerah agar situasi keamanan harus terus terjaga baik, itu nomor satu, ini perlu rapat dengan forkopimda," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2023).

Dia bilang, aspek politik yang biasanya menjadi pemicu suasana menjadi panas. Namun, prediksinya pada ramadan nanti, suasana politik lebih tenang.

Mengingat prosesnya sudah masuk penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di samping itu, dia mewanti-wanti aspek harga pangan dan pasokan pangan di pasaran yang dikhawatirkan akan terjadi.

"Namun, satu-satunya mungkin yang akan rawan ketika harga-harga naik atau langka barangnya," kata dia.

"Ini perlu kita jaga, ini sangat berkorelasi dengan situasi keamanan," Mendagri Tito menambahkan.

Selain itu, dia juga meminta para jajarannya di pemda untuk ikut menjaga umat muslim dalam menjalankan ibadahnya. Utamanya berupaya untuk menghindari gejolak politik identitas di masyarakat.

Harga Beras Bisa Turun

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap harga beras akan kembali turun dalam waktu dekat. Namun, masih menunggu waktu panen raya di dalam negeri.

Arief prediksi, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi. Diprediksi angkanya mencapai 3-3,5 juta ton. Lebih tinggi dari kebutuhan konsumsi nasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wilayah yang Bakal Panen

"Perlu disampaikan update perberasan nasional, harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5 sampai 2,6 (juta ton)," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2023).

Dia mencatat ada sejumlah wilayah yang mulai panen. Diantaranya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak, Grobogan, Lampung, hingga Sumatera Selatan. Ini jadi daerah yang mengawali panen raya kali ini.

Diketahui, panen raya pertama tahun ini akan dimulai pada awal Maret 2024 hingga akhir Maret 2024. Harapannya, serapan hasil panen ini bisa memenuhi stok dan mempengaruhi harga beras di pasaran.

3 dari 4 halaman

Harga Gabah Turun

Selain dari sisi stok, Arief bilang harga gabah kering panen (GKP) juga mempengaruhi harga jual beras. Saat ini disebut sudah ada penurunan harga gabah, dari Rp 8.000 per kilogram, menjadi sekitar 7.400 per kilogram.

"Selalu kami sampaikan agar mudah menghitungnya, pak Menteri, para Gunbernur, bapak ibu semua kalau harga gabah Rp 8.000-9.000, jadi harga berasnya tinggal kalikan 2, jadi harga berasnya Rp 18.000," urainya.

"Dan hari ini begitu harga gabah Rp 7.000 (per kg) otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp 2.000 jadi angkanya Rp 14.000, kembali ke HET (Harga Eceran Tertinggi)," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

BPS Sebut Harga Beras pada Februari 2024 Sentuh Posisi Tertinggi Sepanjang Sejarah

Sebelumnya diberitakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kenaikan harga beras pada Februari 2024 menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen secara tahunan atau year on year/yoy.

"(Kenaikan harga beras) ini di mana bulan Februari 2024 merupakan harga tertinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Habibullah menuturkan, rata-rata kenaikan harga beras tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, kenaikan harga beras juga terjadi di kualitas medium maupun premium yang dicatat dalam indeks harga konsumen (IHK).

"Harga beras secara nasional yang dicatat, ini  perlu menjadi catatan, adalah harga rata-rata dari berbagai jenis kualitas seluruh beras di seluruh kabupaten/kota IHK," ujar dia.

BPS mencatat,  harga beras di tingkat eceran mengalami kenaikan sebesar 5,28 persen secara  bulanan (month to month/mtom) pada Februari 2024. Sedangkan, harga beras secara tahunan (year on year/yoy) mengalami kenaikan sebesar 19,28 persen.

Secara rinci, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp14.525 per kilogram (kg) pada Februari 2024. Harga beras ini naik sebesar 6,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp14.162 per kg pada Februari 2024. Harga beras ini naik sebesar 7,39 persen.

Di tingkat eceran, harga beras mencapai Rp15.157 per kg pada Februari 2024. Harga beras tersebut meningkat sebesar 5,28 persen)dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp14.397 per kilogram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.