Sukses

Alutsista Bekas Jadi Sorotan, Ini Daftar Belanja Prabowo Selama Jabat Menteri Pertahanan

Alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas menjadi sorotan dalam Debat Capres 2024 semalam. Pembelian alutsista bekas menjadi sorotan lantaran Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif dan bukan dipakai untuk membeli alutsista bekas.

Liputan6.com, Jakarta Alat utama sistem pertahanan atau alutsista bekas menjadi sorotan dalam Debat Capres 2024 semalam. Debat capres ini, mengangkat tema terkait Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.

Pembelian alutsista bekas menjadi sorotan lantaran Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif dan bukan dipakai untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.

“Utang-utang digunakan untuk aktivitas produk, jangan digunakan untuk non produktif beli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat,” ujar Anies saat debat capres ketiga.

Selain itu, Anies menyebutkan, rasio utang sebaiknya maksimal 30 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia sehingga relatif aman. Ia menilai, pemakaian utang juga perlu ditata dan memperbesar PDB. Anies mengatakan, penarikan utang juga memakai skema alternatif.

Prabowo pun tak tinggal diam. Capres Nomor urut 2 itu menyebut jika Anies Baswedan tak paham soal masalah pertahanan.

"Terkait barang bekas, Pak Anies ini tidak mengerti masalah pertahanan. Saya ajak mas Anies diskusi, pernyataan barang bekas itu menyesatkan rakyat, dalam pertahanan di mana pun hampir 50 persen adalah bekas tapi usianya masih muda," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo itu menanggapi apa yang disampaikan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut anggaran Kementerian Pertahanan saat ini banyak membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dari negara lain.

Daftar Alutsista yang Dibeli Prabowo

Lantas apa saja alutsista yang telah dibeli oleh Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), berikut daftarnya:

  • Pesawat Tempur Rafale
  • Kapal Selam Scorpene
  • Kapal Perang Fregat
  • Pesawat Airbus A400M
  • Mirage 2000-5
  • Helikopter Angkut Berat H225M
  • Rantis Maung
  • Radar Militer

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Prabowo Beli 12 Jet Mirage Bekas Qatar: Pesawat Tempur Indonesia Sudah Tua

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan, pembelian 12 unit Mirage 2000-5, pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar, adalah untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur Indonesia.

"Kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, deterrent kita, kekuatan penangkal," kata Prabowo, belum lama ini. 

Prabowo mengatakan saat ini banyak pesawat tempur yang dimiliki Indonesia kondisinya sudah tua dan harus diperbarui (refurbished). Di sisi lain, Indonesia juga sudah memesan pesawat jenis Dassault Rafale, tetapi proses kedatangannya cukup memakan waktu.

"Sudah kita pesan, Rafale, 42 (unit) dari Prancis, tapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, berapa bulan (yang lalu). Datangnya nanti yang pertama itu tiga tahun lagi, paling cepat. Nanti skuadron itu akan operasional mungkin lima sampai enam tahun lagi," katanya.

Oleh sebab itu, tambah Prabowo, Indonesia membutuhkan pesawat tempur untuk memenuhi kesiapan tempur TNI Angkatan Udara. Mengenai hal itu, Kementerian Pertahanan menilai Mirage 2000-5 adalah pesawat tempur yang paling potensial.

"Kita perlu yang disebut interim deterrent untuk waktu tiga sampai lima tahun ini, segera kita butuh kemampuan, ya. Nah, dengan begitu, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5," jelas Prabowo. 

 

3 dari 3 halaman

Pengadaan Mirage 2000-5

Menhan menyampaikan pengadaan Mirage 2000-5 juga tidak mudah sebab banyak negara yang mengincar pesawat tersebut. 

"Dan ini sulit, banyak negara yang mau ambil, Alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita," ucap Prabowo.

Dia menambahkan pesawat Mirage 2000-5 masih dalam kondisi bagus dan terbilang canggih, walaupun pesawat itu merupakan bekas dari Angkatan Udara Qatar. Hal tersebut karena Qatar merupakan negara kecil sehingga waktu terbangnya masih sedikit.

"Jadi, masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi, dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi, inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang, dia akan transisi ke Rafale," kata Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini