Sukses

Diduga Konsumsi Beras Sintetis, Warga Bukit Tinggi Mengaku Demam dan Pusing

Beras yang dibeli dengan harga Rp5.000 per kilogram itu kemudian diperiksa langsung oleh pihak kepolisian untuk selanjutnya dicek laboratorium.

Liputan6.com, Jakarta Warga di Bukit Tinggi mengaku telah mengkonsumsi yang diduga merupakan beras sintetis. Penemuan beras sintetis atau diduga palsu di Bukittinggi itu terungkap di daerah Campago Ipuh seperti diungkapkan seorang warga.

"Berasnya aneh, berbeda dengan biasanya. Terlalu putih, cepat mengeras dan basi, serta juga berderai," kata salah seorang warga, Dessi (30 tahun) melansir Antara, seperti dikutip Senin (9/10/2023).

Usai mengkonsumsi beras yang diduga sintetis tersebut, dia mengaku mengalami sakit komplikasi. "Radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi, itu yang saya rasakan selama dua pekan setelah memakan beras ini," sebutnya.

Beras yang dibeli dengan harga Rp5.000 per kilogram itu kemudian diperiksa langsung oleh pihak kepolisian untuk selanjutnya dicek laboratorium.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pun bergerak. Serta meminta warga untuk memberikan laporan terkait informasi beredar penemuan beras sintetis di daerah setempat, karena beras palsu berbahan plastik itu berbahaya jika dikonsumsi.

"Tentang informasi adanya beras sintesis yang beredar di Kota Bukittinggi, kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap tenang, dan waspada," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, di Bukittinggi, Rabu (4/10/2023).

Ia menegaskan Pemkot Bukittinggi berkoordinasi dengan pihak terkait dan apapun informasi terbaru akan disampaikan kepada masyarakat.

"Kita mengimbau agar masyarakat membeli beras di tempat langganan dan terpercaya, serta jangan tergiur dengan beras yang murah, selain dari program pemerintah dan lembaga resmi," kata Erman Satar.

Dia meminta partisipasi aktif masyarakat untuk memberikan laporan pengaduan jika menemukan beras yang dicurigai berbahan palsu.

"Jika menemukan beras dengan ciri-ciri mencurigakan, agar melaporkan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi atau melalui kelurahan atau kecamatan untuk nantinya kami laksanakan uji laboratorium," ujar Erman Satar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Pabrik Beras Palsu dari Plastik

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pabrik beras dari plastik, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Oktober 2023.

Unggahan klaim video pabrik beras palsu dari plastik menampilkan seorang sedang mengurai benda berbentuk lembaran transparan. Kemudian benda tersebut dimasukkan ke dalam mesin.

Dari proses dimasukkannya lembaran transparan tersebut, telihat mesin mengubah bentuknya menjadi helaian benang, kemudian dimasukkan ke dalam mesin kembali dan berubah menjadi butiran putih.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "Pabrik beras dari plastik"

"Beras palsu"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"PABRIK BERAS PALSU..😳😳

Buatan dari plastik?"

Benarkah klaim video pabrik beras palsu dari plastik? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pabrik 

Situs Piyao.org.cn menyebutkan, Video yang diposting online bukan tentang pembuatan beras plastik, melainkan proses granulasi plastik paling dasar di industri plastik.

Pabrik memasukkan plastik daur ulang ke dalam granulator plastik untuk menghasilkan butiran plastik daur ulang, yang digunakan sebagai bahan baku setengah jadi untuk membuat kembali produk plastik. Alasan dibuatnya butiran adalah untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "有关“塑料大米”谣言版本众多 制作贩卖并不现实" yang dimuat situs Jnnews.tv, pada 21 April 2020.

Situs Jnnews.tv mengulas video yang identik dengan klaim dan menyebutkan video yang diunggah media sosial bukan tentang pembuatan beras plastik, melainkan proses granulasi plastik paling dasar di industri plastik.

Pabrik memasukkan plastik daur ulang ke dalam granulator plastik untuk menghasilkan butiran plastik daur ulang, yang digunakan sebagai bahan baku setengah jadi untuk membuat kembali produk plastik. Alasan dibuatnya butiran adalah untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi.

Sumber:

https://www.piyao.org.cn/2020-04/20/c_1210578137.htm

https://www.jnnews.tv/p/752938.html

 

4 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim video pabrik beras palsu dari plastik tidak benar.

Video tersebut bukan tentang pembuatan beras plastik, melainkan proses granulasi plastik paling dasar di industri plastik.

Pabrik memasukkan plastik daur ulang ke dalam granulator plastik untuk menghasilkan butiran plastik daur ulang, yang digunakan sebagai bahan baku setengah jadi untuk membuat kembali produk plastik. Alasan dibuatnya butiran adalah untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.