Sukses

Ford dan GM PHK Ratusan Pekerja yang Mogok Kerja

General Motors memberhentikan 164 pekerjanya dan Ford memberhentikan 330 pekerja.

Liputan6.com, Jakarta Dua perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, General Motors dan Ford melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan mereka.

PHK terjadi imbas perluasan pemogokan pekerja otomotif yang diumumkan oleh serikat pekerja United Auto Workers (UAW).

Mengutip CNN Business, Rabu (4/10/2023) General Motors mengatakan pihaknya memberhentikan 164 pekerja di pabriknya di Parma, Ohio, dan Marion, Indiana.

Pabrik-pabrik tersebut biasanya mengirimkan komponen logam yang diarahkan ke jalur perakitan yang telah ditutup karena pemogokan karyawan pabrik di Wentzville, Ohio, dan pabrik perakitan di Lansing, Michigan.

Di antara kendaraan yang dibuat di pabrik tersebut adalah pikap Chevrolet Colorado dan GMC Canyon serta pikap Chevy Traverse dan Buick Enclave.

Namun, sebagian besar pekerja di Parma dan Marion akan tetap bekerja, memproduksi stempel untuk pabrik lain, karena sebagian besar jalur perakitan GM terus beroperasi.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada yang menang dalam suatu pemogokan, dan ini merupakan bukti lain dari fakta tersebut," kata GM dalam pernyataannya.

"Kami akan terus melakukan tawar-menawar dengan itikad baik dengan serikat pekerja untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin,” jelasnya.

Kemudian ada juga Ford yang memberhentikan 330 pekerja di Pabrik Stamping Chicago dan Pabrik Mesin Lima menyusul keputusan serikat pekerja pada hari Jumat untuk menyerang pabrik Perakitan Chicago, yang membuat SUV Ford Explorer dan Lincoln Aviator.

"Sistem produksi kami sangat saling berhubungan, yang berarti pemberhentian yang ditargetkan UAW mempunyai dampak yang tidak langsung terhadap fasilitas yang secara tidak langsung menjadi sasaran penghentian pekerjaan," jelas Ford dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Ford telah memberhentikan 600 pekerjanya di pabriknya di Wayne, Michigan yang tidak melakukan pemogokan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biaya Tunjangan

Dilaporkan, UAW telah menghabiskan biaya USD 500 dalam seminggu sebagai tunjangan mogok kerja kepada lebih dari 25.000 anggotanya yang kini melakukan pemogokan terhadap dua produsen mobil tersebut.

Sebanyak 3.300 anggota yang diberhentikan juga akan menerima USD 500 per minggu dari serikat pekerja, karena dalam sebagian besar kasus, mereka tidak mendapat tunjangan pengangguran, dan perusahaan juga tidak membayar biaya yang menutupi sebagian besar kesenjangan antara pekerja

Total gaji yang hangus di antara anggota UAW, sebelum tunjangan mogok, kini mencapai USD 325 juta selama dua minggu pertama pemogokan yang dimulai tanggal 15 September, menurut perkiraan dari Anderson Economics Group, sebuah perusahaan riset di Michigan.

3 dari 3 halaman

Produsen Ban Goodyear PHK 700 Karyawan di Asia-Pasifik

Manufaktur ban asal Amerika Serikat, Goodyear Tire & Rubber mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk memangkas 700 pekerjanya di kawasan Asia Pasifik.

Mengutip US News, Senin (25/9/2023) tak hanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Goodyear juga berencana menjual sekitar 100 toko ritel dan lokasi armadanya di kawasan tersebut.

Goodyear mengatakan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan operasional segmen tersebut sekitar USD 50 juta hingga USD 55 juta pada tahun 2025.

Perusahaan menambahkan, rencana itu juga termasuk meningkatkan profitabilitas dalam operasinya di Australia dan Selandia Baru.

Peraturan yang diajukan menunjukkan, Goodyear juga akan keluar dari sembilan lokasi gudangnya.

Keputusan ini menyusul keputusan serupa yang diumumkan perusahaan pada awal bulan ini untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika yang mengakibatkan PHK terhadap 1.200 karyawan.

Perusahaan yang berbasis di Ohio itu mengatakan bahwa rencana yang disetujui yang merupakan bagian dari upaya restrukturisasi yang lebih luas ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Biaya sebelum pajak diperkirakan antara USD 55 juta dan USD 65 juta.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 Goodyear sempat mengalami kerugian sebesar 73 sen per saham pada kuartal kedua, dari laba sebesar 58 sen per saham pada tahun sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini