Sukses

Gawat, Ekspor Gas Bumi Indonesia Terancam Cuma Sampai 2039

Ada peningkatan dari kebutuhan gas bumi secara konsisten. Tapi, ada pula pelemahan produksi dari lapangan-lapangan gas bumi yang ada saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Potensi ekspor gas bumi disebut-sebut hanya bisa terpenuhi hingga 2039 mendatang. Sementara, pada 2040, produksi gas bumi dalam negeri akan menjadi lebih rendah ketimbang kebutuhan.

Kepala Biro Perencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Chrisnawan Anditya menerangkan ada peningkatan dari kebutuhan gas bumi secara konsisten. Tapi, ada pula pelemahan produksi dari lapangan-lapangan gas bumi yang ada saat ini.

Alhasil, kebutuhan menjadi lebih tinggi ketimbang produksi di 2040 mendatang. Menurut proyeksi, Indonesia butuh 647 mboepd gas bumi, tapi produksinya hanya 622 mboepd pada 2040 mendatang.

"Terdapat potensi ekspor gas bumi hingga tahun 2039, namun produksi gas bumi tidak mencukupi kebutuhan yang ada pada tahun 2040. Impor meningkat pada tahun berikutnya dan membebani keuangan negara," ujarnya dalam diskusi daring, DETalk, di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Hal ini bisa terjadi jika tidak ada eksplorasi baru dan mengangkat produksi dari lapangan-lapangan gas bumi yang potensial.

Masih mengacu data Kementerian ESDM, Chrisnawan menuturkan, jika skema business as usual (BAU) masih dijalankan, maka ada prediksi penurunan produksi sekitar 3,4 persen per tahun. Seiring dengan itu, proyeksi penambahan permintaan atau demand gas bumi makin banyak, mulai dari sektor industri, transportasi, rumah tangga, hingga komersial.

Sementara itu, dengan skenario yang sama, produksi minyak bumi akan menyusut dari tahun ke tahun jika dilakukan tanpa eksplorasi. Kementerian ESDM memprediksi ada penurunan produksi sebesar 5,2 persen per tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prioritas ke Dalam Negeri

Diberitakan sebelumnya, Energi yang bersumber dari hidrokarbon, khususnya gas bumi atau gas alam masih memegang peranan penting sebagai penopang ketahanan energi nasional seiring masa transisi energi.

Bahkan ditegaskan pasokan gas bumi akan tetap difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Terkait gas, termasuk LNG (liquefied natural gas), sektor hulu migas berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dulu," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto.

Hingga target NZE tercapai di 2060, Indonesia sedang berada dalam masa transisi menuju penggunaan energi bersih dengan mencanangkan target Net Zero Emission (NZE) di 2060. Sejalan dengan hal itu, porsi energi "bersih" dalam bauran energi nasional terus meningkat.

Meski demikian, penggunaan energi yang bersumber dari energi fosil, seperti minyak dan gas bumi (migas) akan tetap digunakan.

Merujuk pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), gas bumi diamanatkan untuk digunakan secara optimum. Hal ini dikarenakan gas bumi dipandang sebagai sumber energi fosil yang relatif lebih bersih dibanding minyak bumi.

Dalam target bauran energi 2015-2050, persentase pemanfaatan gas bumi ditetapkan paling sedikit 22 persen di 2025 dan minimal 24 persen di 2050.

Menilik porsi alokasi gas bumi yang semakin besar serta kebutuhan energi yang kian meningkat seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan gas di sektor domestik.

Berdasarkan proyeksi yang tertuang dalam RUEN, kebutuhan gas di 2025 diperkirakan mencapai 44,8 million ton oil equivalent (MTOE). Di 2050, volume kebutuhan gas diperkirakan naik menjadi 113,9 MTOE.

Guna mencukupi kebutuhan tersebut, dibutuhkan pasokan gas bumi sebesar 89,5 MTOE atau setara 9.786,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) di 2025 dan 242,9 MTOE atau setara 27.013,1 MMSCFD di 2050.

Agar pasokan energi yang bersumber dari gas bumi tetap terjamin, RUEN mengamanatkan pengurangan porsi ekspor gas bumi menjadi kurang dari 20 persen di 2025 dan penghentian ekspor gas bumi paling lambat di 2026.

Amanat itu dijalankan dengan menjamin penyerapan produksi gas dalam negeri untuk industri yang terintegrasi hulu-hilir, transportasi, dan sektor lainnya.

Sejauh ini, gas bumi yang diproduksikan oleh lapangan-lapangan migas di Indonesia sudah terserap sebesar 65 persen untuk sektor domestik.

 

3 dari 4 halaman

Butuh Eksplorasi

Selain memperbesar porsi alokasi gas bagi domestik, investasi di hulu migas untuk menemukan cadangan gas baru juga perlu ditingkatkan. Dari segi cadangan, potensi gas bumi Indonesia masih cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Mei 2023, cadangan gas alam Indonesia mencapai 54,83 TCF.

Apabila proyek-proyek pengembangan lapangan gas berjalan sesuai rencana, Indonesia diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan gas domestik.

"Setelah 2030, kemampuan dukungan industri hulu migas untuk pemenuhan kebutuhan gas domestik menjadi semakin kuat seiring dengan selesainya Proyek Abadi Masela yang dijadwalkan onstream di 2029," kata Dwi.

 

4 dari 4 halaman

Ada Peluang

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengungkapkan, produksi gas dari lapangan-lapangan migas di Indonesia masih sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh pasar dalam negeri, termasuk sektor industri yang memiliki peranan besar dalam menggerakkan roda perekonomian.

Jaminan ketersediaan pasokan gas bagi industri, terutama industri pengolahan, menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modal di suatu daerah atau kawasan di Indonesia. "Kami akan terus mendorong industri dalam negeri untuk bisa memanfaatkan gas kita," kata Kurnia.

Hanya saja, masih ada beberapa tantangan agar produksi gas nasional bisa terserap secara optimal oleh sektor domestik.

Penguatan infrastruktur yang mampu mendukung pemrosesan, distribusi dan penerimaan gas ke pasar domestik masih dibutuhkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari

    Gas Bumi

  • salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.
    salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.

    Indonesia

  • Kementerian ESDM adalah Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang bergerak di bidang energi, dan sumber daya mineral.

    Kementerian ESDM

  • migas

  • gas