Sukses

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Janji Kucurkan USD 100 Juta untuk Pulihkan Maui Hawaii

Pendiri Amazon Jeff Bezos dan tunangannya Lauren Sanchez menjanjikan USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk memulihkan Maui.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Amazon Jeff Bezos dan tunangannya Lauren Sanchez menjanjikan USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.225 per dolar Amerika Serikat) untuk memulihkan pulau Maui Hawaii yang alami kebakaran.

Sanzhez menyampaikan hal itu melalui akun instagramnya pada Jumat, 11 Agustus 2023. “Jeff dan saya sangat sedih dengan apa yang terjadi di Maui. Kami memikirkan semua keluarga yang telah kehilangan begitu banyak dan komunitas yang dibiarkan hancur,” ujar dia dikutip dari CNN, Sabtu (12/8/2023).

Sanchez menuturkan, dirinya dan Jeff Bezos sedang membuat Maui Fund dan mendedikasikan USD 100 juta untuk membantu Maui kembali bangkit dan pada tahun-tahun mendatang karena kebutuhan yang terus berlanjut muncul dengan sendirinya.

Kebakaran hutan melanda Hawaii pekan ini dengan angin kencang dari Badai Dora menambah api bergerak cepat. Lebih dari 50 orang tewas dan ribuan penduduk mengungsi karena rumah dan bisnis dilalap api.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi MauI, Hawaii untuk memperbaiki kerusakan sepenuhnya.

Bezos dan Sanchez telah bersama sejak 2019 dan bertunangan awal tahun ini, ujar sumber CNN pada Mei 2023. Jeff Bezos saat ini menjadi chairman Amazon dan memiliki Washington Post. Ia diprediksi memiliki kekayaan bersih USD 163 miliar, menurut indeks Bloomberg Billionaire. Kekayaan itu menempatkan Jeff Bezos sebagai orang terkaya ketiga di dunia, menurut Bloomberg.

Pada November 2022, Jeff Bezos menuturkan, kalau berencana untuk sumbangkan sebagian besar kekayaannya seumur hidupnya. Ia ingin memakai uangnya untuk atasi perubahan iklim dan mendukung orang-orang yang dapat menyatukan umat manusia.

Baik Jeff Bezos dan Sanches belum menandatangani Giving Pledge. Janji itu merupakan komitmen yang dibuat oleh ratusan orang terkaya di dunia termasuk Bill Gates, Elon Musk dan Warren Buffett untuk memberikan sebagian besar kekayaannya selama hidup atau dalam surat wasiatnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemicu Kebakaran Masih Diselidiki

Dikutip dari BBC, Hawaii tidak asing dengan kebakaran hutan, tetapi beberapa hari terakhir disebut sebagai yang terburuk dalam sejarah pulau tersebut. Hal ini melihat dampak kebakaran terhadap korban.

Namun, apa yang memicu kebakaran mematikan itu masih dalam penyelidikan.

Angin topan dan cuaca kering berdampak terhadap kobaran api. Kekeringan atau kondisi kering yang tidak normal di sebagian besar Hawaii termasuk seluruh pulau Maui juga berperan.

Kebakaran hutan bisa terjadi karena percikan api, cuaca seperti angin yang menggerakkan api, dan tumbuh-tumbuhan atau pohon yang dapat jadi pemicu kebakaran.

Berdasarkan the US Drought Monitor, sekitar 14 negara bagian menderita kekeringan parah dan sedang. Sedangkan 80 persen Hawaii digolongkan sebagai kering tidak normal.

Cuaca kering menyedot kelembapan dari tumbuh-tumbuhan yang berarti dapat lebih mudah terbakar dan menyebar.

Ilmuwan telah hitung kalau 90 persen dari Hawaii mendapatkan curah hujan lebih sedikit daripada yang terjadi seabad lalu dengan periode kering sejak 2008.

Maui juga berada di bawah peringatan bendera merah yang berarti suhu hangat, kelembapan sangat rendah, dan angin kencang akan bergabung sehingga meningatkan risiko bahaya kebakaran sebelum kebakaran terjadi.

 

3 dari 4 halaman

Risiko Kebakaran Meningkat

Angin kencang dari Badai Dora yang melewati Pantai Hawaii pada Selasa, 8 Agustus membantu mengobarkan api lebih jauh. Musim badai Atlantik diprediksi lebih kuat dari biasanya karena rekor suhu permukaan laut yang tinggi tahun ini, yang menambah energi ke atmosfer.

Bulan lalu, the National Weather Service mencatat kebakaran semak telah dilaporkan terjadi di Maui dan menutup jalan raya. Peramal cuaca peringatkan pada saat itu kalau risiko kebakaran selama musim kemarau tahun ini meningkat.

Ilmuwan juga mencatat kalau beberapa bagian pulau Hawaii ditutupi dengan rumput palsu yang lebih mudah terbakar ketimbang tumbuhan asli. Hal itu ditambah dengan kondisi kering dapat menimbulkan perciakan apa yang dapat menjalar dengan cepat.

Saat konfrensi per pada Kamis pekan ini, Gubernur Hawaii Josh Green menuturkan, kebakaran hutan adalah bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian itu.

“Kami belum pernah mengalami kebakaran hutan yang melanda kota seperti ini sebelumnya. Tantangan perubahan iklim memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Hawaii. Kami melihat ini untuk pertama kalinya di berbagai belahan dunia,” ujar Green dikutip dari BBC.

4 dari 4 halaman

Tersengat Perubahan Iklim

Bagaimana Perubahan Iklim Pengaruhi Gelombang Panas dan Kebakaran Hutan?

Kebakaran besar terjadi di Hawaii pada 2018 saat angin dari Badai Lane mengobarkan api di sekitar Lahaina, kota yang sama dilanda kebakaran pada pekan ini.

Lima tahun lalu, api hancurkan 2.000 hektar lahan, 31 kendaraan dan 21 bangunan, sebagian besar adalah rumah, menurut laporan media lokal.

Kebakaran hutan jarang terjadi di Hawaii, sebagian besar dipicu oleh letusan gunung berapi dan sambaran petir.  Namun, dalam beberapa dekade terakhir, aktivitas manusia membuat lebih biasa dan ektrem.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini